Tips Gizi dan Olahraga untuk Kaum Aktif di Bulan Puasa
Ketua PDGKI Aceh, Iflan Nauval, memberikan panduan lengkap tentang nutrisi seimbang dan olahraga aman bagi mereka yang tetap aktif berolahraga selama bulan puasa Ramadhan.

Banda Aceh, 5 Maret 2024 (ANTARA) - Menjalankan ibadah puasa Ramadhan sambil tetap aktif berolahraga membutuhkan perhatian khusus pada asupan nutrisi dan pengaturan waktu aktivitas fisik. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Provinsi Aceh, Iflan Nauval, memberikan saran praktis untuk menjaga kesehatan dan performa tubuh selama bulan puasa.
Dalam wawancara pada Rabu, Dokter Iflan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi bagi mereka yang tetap berolahraga saat berpuasa. Ia menjelaskan bagaimana kombinasi tepat antara makanan bergizi dan pengaturan waktu olahraga dapat membantu tubuh tetap bugar dan terhidrasi dengan baik. Informasi ini sangat penting bagi mereka yang ingin tetap menjaga gaya hidup aktif selama bulan Ramadan.
Dokter Iflan juga memberikan rekomendasi jenis olahraga yang tepat dan waktu yang ideal untuk berolahraga selama berpuasa, sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari kelelahan atau dehidrasi.
Konsumsi Nutrisi Seimbang Selama Puasa
Dokter Iflan menyarankan agar mereka yang aktif berolahraga selama berpuasa mengonsumsi lebih banyak makanan sumber protein, terutama dari sumber hewani seperti daging sapi, ayam, bebek, dan telur. "Protein sangat dianjurkan," katanya. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya membatasi makanan cepat saji dan makanan berlemak tinggi. "Kurangi makanan deep frying seperti fried chicken atau kentang goreng. Sebaiknya, konsumsi real food, makanan yang minim pengolahan seperti nasi dengan ikan atau ayam yang dimasak sederhana," tambahnya.
Pemenuhan kebutuhan cairan tubuh juga sangat penting. "Yang paling penting adalah air dan elektrolit. Pastikan saat sahur dan berbuka kita cukup minum, sekitar 800 sampai 1.000 ml air saat sahur," jelas Dokter Iflan. Konsumsi buah-buahan juga dianjurkan untuk menambah asupan vitamin dan mineral.
Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup cairan, tubuh akan memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk olahraga, selama berpuasa. Hal ini penting untuk mencegah kelelahan dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Waktu yang Tepat untuk Berolahraga
Dokter Iflan menyarankan agar olahraga ringan dilakukan setelah shalat Subuh atau sebelum waktu berbuka puasa. "Kalau pagi setelah shalat Subuh cukup jalan kaki saja, pelan-pelan, dinikmati, karena dengan berjalan kaki pelan-pelan tubuh tetap bermetabolisme dan menghasilkan air sekitar 300 cc," jelasnya. Ia menambahkan, "Kalau berbuka puasa jam 18.50 WIB, kita harus menyisakan waktu sekitar 30 menit untuk pendinginan. Jadi, kalau mau olahraga 30 menit mulainya sekitar pukul 17.30 WIB."
Intensitas olahraga yang disarankan adalah ringan, selama 30 sampai 60 menit sehari. "Bisa berjalan kaki atau bersepeda santai. Jangan dipaksakan untuk berlari. Mungkin bagi yang berusia 18 sampai 25 tahun masih memungkinkan, tetapi jangan sampai kelelahan," kata Dokter Iflan. Olahraga malam hari sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Menyesuaikan intensitas dan waktu olahraga dengan kondisi tubuh masing-masing sangat penting untuk mencegah cedera dan kelelahan. Dengan memperhatikan hal ini, olahraga selama puasa dapat tetap memberikan manfaat bagi kesehatan tanpa menimbulkan risiko.
Tips Tambahan untuk Olahraga Saat Puasa
- Perhatikan kondisi tubuh: Jangan memaksakan diri jika merasa lelah atau tidak enak badan.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan: Penting untuk mempersiapkan dan memulihkan tubuh sebelum dan setelah olahraga.
- Cukup istirahat: Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh.
- Konsultasi dengan dokter: Konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memulai program olahraga baru.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan mereka yang aktif berolahraga dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh dan menyesuaikan intensitas olahraga dengan kemampuan masing-masing.