Tips 3T dari Dokter RSU Unmuh Jember: Tetap Bugar dan Sehat Selama Puasa Ramadhan
Dokter RSU Unmuh Jember bagikan tips 3T (Type, Timing, Term & Condition) untuk tetap bugar dan berenergi saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, serta pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dokter Wahyu Sp.P dari RSU Unmuh Jember memberikan panduan olahraga selama puasa Ramadhan di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada tanggal 12 Maret. Beliau menekankan pentingnya tetap aktif secara fisik meskipun berpuasa, karena puasa seringkali disalahartikan sebagai alasan untuk mengurangi aktivitas. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan agar ibadah puasa tetap lancar. Dengan menerapkan prinsip 3T yang tepat, olahraga tetap bisa dilakukan dengan aman dan efektif.
Penurunan asupan glukosa selama puasa berdampak pada energi tubuh, sehingga pemilihan jenis olahraga dan waktu berolahraga menjadi sangat penting. Dokter Wahyu menjelaskan bahwa olahraga yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadhan. Dengan menerapkan tips yang tepat, kita bisa tetap sehat dan bersemangat menjalani ibadah puasa.
Tips 3T yang diberikan mencakup pemilihan jenis olahraga (type), waktu olahraga yang tepat (timing), dan memperhatikan kondisi kesehatan pribadi (term & condition). Penerapan prinsip ini akan membantu kita berolahraga dengan aman dan efektif selama bulan puasa. Selain itu, menjaga asupan cairan dan nutrisi yang seimbang juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan stamina selama berpuasa.
Tips 3T: Rahasia Olahraga Aman Saat Puasa
Konsep 3T yang diusung oleh dr. Wahyu Sp.P merupakan panduan praktis untuk berolahraga selama bulan Ramadhan. Type atau jenis olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga. Olahraga berat disarankan dilakukan minimal dua jam setelah berbuka puasa untuk menghindari kelelahan dan hipoglikemia.
Timing atau waktu olahraga juga sangat penting. Olahraga ringan hingga sedang sebaiknya dilakukan di pagi hari setelah sahur atau sore hari menjelang berbuka puasa. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan energi dan mencegah dehidrasi. Dengan memperhatikan waktu yang tepat, kita dapat menghindari risiko cedera dan kelelahan.
Terakhir, term & condition atau syarat dan kondisi kesehatan pribadi harus dipertimbangkan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Konsultasi ini akan membantu menentukan jenis dan intensitas olahraga yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
Menjaga Asupan Cairan dan Nutrisi
Selain olahraga, dr. Wahyu juga menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi selama berpuasa. Dehidrasi merupakan risiko yang sering terjadi selama puasa, sehingga penting untuk mengonsumsi minimal dua liter air per hari. Cairan ini dapat dikonsumsi secara bertahap saat berbuka, malam hari, dan sahur.
Nutrisi yang seimbang juga sangat penting untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh. Saat berbuka dan sahur, pastikan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, protein untuk menjaga massa otot, dan lemak sehat untuk menjaga metabolisme tubuh.
Dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, tubuh akan mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk olahraga. Kombinasi antara olahraga dan nutrisi yang tepat akan membantu kita tetap bugar dan sehat selama bulan Ramadhan.
Kesimpulannya, puasa bukanlah penghalang untuk tetap aktif dan sehat. Dengan menerapkan prinsip 3T dan memperhatikan asupan nutrisi serta hidrasi, kita dapat menjaga kebugaran tubuh dan menjalani ibadah puasa dengan lebih lancar dan bermakna. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.