Ifan Seventeen Resmi Jadi Dirut PFN: Lebih dari Sekadar Vokalis!
Mantan vokalis Seventeen, Ifan Seventeen atau Riefian Fajarsyah, resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PFN, membawa pengalamannya di industri kreatif dan perfilman untuk memimpin transformasi perusahaan.

Jakarta, 12 Maret 2024 - Pengangkatan Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) (Persero) mengejutkan banyak pihak. Namun, Head of Corporate Secretary PFN, Ihsan Chairdiansyah, menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada pengalaman Ifan yang luas di industri kreatif, melampaui popularitasnya sebagai vokalis band Seventeen. Penunjukan ini terjadi di Jakarta dan diumumkan pada Rabu.
Keputusan tersebut menjawab pertanyaan publik mengenai latar belakang Ifan yang tampak kurang relevan dengan posisi tersebut. Ihsan menekankan bahwa Ifan telah lama berkecimpung di industri kreatif, tidak hanya terbatas pada dunia musik. Pengalamannya yang beragam menjadi pertimbangan utama dalam proses seleksi. Hal ini menunjukkan bahwa PFN melihat potensi besar yang dimiliki Ifan untuk memimpin transformasi perusahaan.
Lebih dari sekadar musisi, Ifan telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang berpengalaman di dunia perfilman. Ia telah berkontribusi dalam berbagai produksi film, baik di depan maupun di belakang layar. Kompetensi ini menjadi kunci penting dalam strategi PFN untuk memasuki babak baru dalam perkembangannya.
Lebih dari Sekadar Vokalis: Kiprah Ifan di Industri Kreatif
Ihsan menjelaskan bahwa Ifan bukan hanya dikenal sebagai vokalis band Seventeen. Ia telah lama terlibat dalam berbagai proyek di industri kreatif. Prestasi Ifan di luar musik, antara lain menjadi produser film dan aktor. Ia berperan dalam film 'Sukep: The Movie' (2019) dan 'Kemarin' (2021), serta menjabat sebagai Eksekutif Produser di film 'Kau dan Dia' pada tahun 2021. Pengalaman tersebut menunjukkan kemampuannya dalam manajemen produksi dan pemahaman mendalam terhadap industri perfilman.
Selain pengalaman di dunia perfilman, Ifan juga memiliki latar belakang organisasi yang kuat. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Jabatan ini membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan mengelola tim, serta memahami dinamika ekonomi kreatif Indonesia.
Pengalamannya yang beragam ini menjadi modal berharga bagi Ifan dalam memimpin PFN. Ia tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang industri kreatif, tetapi juga memiliki relasi yang luas di dalam ekosistem tersebut. Hal ini akan sangat membantu PFN dalam menjalin kerjasama dan mengembangkan strategi bisnis ke depan.
Transformasi PFN di Bawah Kepemimpinan Ifan
PFN saat ini tengah menjalani transformasi besar. Perusahaan yang sebelumnya fokus pada produksi film layar lebar kini bergeser menjadi fasilitator konten dan film Indonesia yang lebih inklusif. Transformasi ini menandai babak baru bagi PFN dalam menghadapi perkembangan teknologi digital dan kebutuhan pasar yang semakin beragam.
Di bawah kepemimpinan Ifan, PFN akan melanjutkan langkah-langkah yang telah dimulai oleh kepemimpinan sebelumnya. Fokus utama adalah penguatan sisi konten dengan visi yang lebih inklusif dan terintegrasi dengan perkembangan teknologi digital. PFN berharap dapat berperan lebih aktif dalam mengembangkan industri kreatif Indonesia, tidak hanya di ranah film, tetapi juga berbagai bentuk konten yang lebih luas, termasuk vertical movie.
Ihsan menambahkan, "PFN yang didirikan sebagai production house negara, kini sedang bergeser menjadi industri yang lebih demokratis dan terbuka, untuk menjadi fasilitator bagi berbagai konten digital, termasuk vertical movie yang sedang dijajaki." Pernyataan ini menegaskan komitmen PFN untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi industri kreatif Indonesia.
Dengan pengalaman dan visi yang dimilikinya, Ifan diharapkan mampu membawa PFN mencapai tujuan transformasinya. Ia akan memimpin perusahaan menuju era baru yang lebih modern, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global. Kepemimpinannya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif Indonesia dan menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN bukan hanya sekadar perubahan kepemimpinan, tetapi juga sebuah langkah strategis dalam pengembangan industri kreatif Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa PFN berani mengambil langkah inovatif dengan memilih sosok yang memiliki pengalaman dan visi yang luas, bukan hanya terbatas pada pengalaman di bidang perfilman semata.