Kemenparekraf dan BPS Jalin Kerja Sama: Sensus Ekonomi Kreatif 2026 Makin Akurat
Kemenparekraf dan BPS resmi bekerja sama untuk meningkatkan kualitas data statistik ekonomi kreatif dalam Sensus Ekonomi 2026, demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menjalin kerja sama untuk meningkatkan akurasi data statistik sektor ekonomi kreatif. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (13/3). Kolaborasi ini akan berfokus pada pendataan potensi 17 subsektor ekonomi kreatif di seluruh Indonesia, khususnya di daerah, guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menjelaskan bahwa potensi ekonomi kreatif sangat besar dan diharapkan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data yang akurat dan terstruktur hingga tingkat kabupaten/kota sangat krusial. "Karena potensinya ekonomi kreatif sangat luar biasa, karena diharapkan juga ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Nah tentu data-data ini BPS mempunyai struktur hingga ke Kabupaten Kota," ujar Menparekraf.
Kerja sama ini akan mendukung kesuksesan Sensus Ekonomi 2026 yang dilakukan setiap 10 tahun sekali. Data yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah pusat, tetapi juga kepala daerah dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di wilayah masing-masing. Kolaborasi ini juga diproyeksikan untuk membuka lapangan kerja bagi generasi muda, serta memantau kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), ekspor, dan investasi.
Mendukung Sensus Ekonomi 2026
Kemenparekraf akan berperan aktif dalam menyiapkan data ekonomi kreatif untuk diintegrasikan ke dalam Sensus Ekonomi 2026. Tim khusus yang dibentuk akan berkolaborasi erat dengan tim BPS untuk memastikan data yang komprehensif dan akurat. "Langkahnya yang pasti kami akan segera membentuk tim kecil saya langsung yang akan pimpin, dibantu Bu Sesmen, kemudian dari Pusdatin, Deputi 1 dan juga para eselon 1 kita untuk berkolaborasi erat dengan tim yang ada di BPS. Tujuannya kita ingin bahwa sensus ekonomi 2026 itu kan persiapannya harus matang, yang menjadi bagian ekraf itu kami siap mendukung dan support," jelas Menparekraf Riefky.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan komitmen BPS untuk menyediakan data statistik ekonomi kreatif yang terpercaya, terutama indikator-indikator pembangunan. Data yang mendalam sangat dibutuhkan untuk mengukur kinerja pelaku ekonomi kreatif, termasuk kontribusinya terhadap PDB, investasi, dan ekspor.
Kerja sama ini juga mencakup pertukaran data antara kedua instansi. Kemenparekraf akan mendukung penyediaan data administratif dan registrasi, sementara BPS akan memberikan data yang dibutuhkan untuk kesuksesan Sensus Ekonomi 2026. Selain itu, Kemenparekraf akan membantu BPS dalam menciptakan konten kreatif untuk penyampaian data statistik yang lebih mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Kontribusi Ekonomi Kreatif
Data yang dihasilkan dari kolaborasi ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional. Informasi ini akan sangat berguna bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Data yang akurat dan terpercaya akan menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dengan adanya data yang lebih akurat dan komprehensif, pemerintah dapat lebih efektif dalam mengalokasikan sumber daya dan menciptakan program-program yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kerja sama antara Kemenparekraf dan BPS ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan kolaborasi yang erat dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, diharapkan data statistik ekonomi kreatif yang lebih akurat dan terpercaya dapat dihasilkan, sehingga dapat menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan sektor ekonomi kreatif di masa mendatang.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya data statistik dalam pembangunan ekonomi, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengumpulan data.