Kemenekraf dan Kemendes PDT: Kolaborasi Bangun Ekonomi Kreatif Desa
Kemenekraf dan Kemendes PDT berkolaborasi mengembangkan ekonomi kreatif di desa-desa melalui pertukaran data, penguatan BUMDes, pengembangan ekonomi kreatif, dan peningkatan kapasitas SDM, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang merata.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) resmi bergandeng tangan untuk memajukan ekonomi kreatif di seluruh pelosok Indonesia. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional yang merata hingga ke tingkat desa.
Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam keterangan persnya menekankan pentingnya peran desa dalam pemerataan kesejahteraan. "Ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang dimulai dari desa, sebagaimana tertuang dalam visi pembangunan nasional" ujar Menparekraf. Program ini selaras dengan fokus pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Kemenekraf akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis, pemerintah daerah, komunitas, media, lembaga keuangan, dan tentu saja, Kemendes PDT. Kerja sama yang komprehensif ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di desa.
Ruang Lingkup Kerja Sama
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup empat poin penting. Pertama, pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Kedua, penguatan kelembagaan dan tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih profesional dan mampu mengelola usaha ekonomi kreatif. Ketiga, pengembangan ekonomi kreatif di desa dan daerah tertinggal melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses pasar. Keempat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif melalui program pelatihan dan pengembangan keterampilan.
"Pengembangan ekonomi kreatif harus inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di pedesaan," tegas Menparekraf. Kolaborasi antar kementerian ini diharapkan dapat mendorong semangat gotong royong, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Penguatan Program Desa
Kemendes PDT berkomitmen untuk memperkuat program Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, memaksimalkan pemanfaatan dana desa, menciptakan desa yang bersih dan sehat, serta membangun desa-desa terdepan sebagai contoh bagi desa lain. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyatakan optimisme atas kolaborasi ini. "Sinergi ini akan mempercepat pencapaian program prioritas, seperti ketahanan pangan, program makanan bergizi gratis, dan optimalisasi dana desa," ujar Mendes PDTT.
Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut sejumlah menteri dan pejabat penting lainnya, termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Badan Gizi Nasional, dan Panglima TNI. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif di desa.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kemenekraf dan Kemendes PDT menandai langkah strategis dalam mengembangkan ekonomi kreatif di desa. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif, diharapkan program ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Pengembangan ekonomi kreatif di desa tidak hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga akan memperkuat perekonomian nasional secara keseluruhan.