Kemenkop dan Kemenpar Jalin Kerja Sama Optimalkan Kopdes untuk Pariwisata RI
Kemenkop dan Kemenpar resmi menjalin kerja sama untuk mengoptimalkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Indonesia, dimulai dari 17 desa wisata.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengoptimalkan peran Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Desa Wisata Widosari, Kulon Progo, Yogyakarta, pada Jumat, 9 Mei 2024.
Kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan desa wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi. Inisiatif ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan pariwisata di Indonesia, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Penandatanganan MoU ini menandai langkah konkret pemerintah dalam mengoptimalkan potensi desa wisata untuk kemajuan ekonomi nasional.
"Kita paham, Indonesia dikaruniai alam yang indah, dan kita punya kesempatan untuk meningkatkan sektor pariwisata di seluruh Indonesia," ujar Menkop Budi Arie. Ia meyakini program pendirian 80.000 Kopdes Merah Putih akan menjadi penggerak potensi wisata di berbagai daerah. Lebih lanjut, Menkop Budi Arie menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai koperasi seperti kejujuran, kesetiakawanan, kemandirian, dan gotong royong dalam pengelolaan desa wisata.
Kopdes Merah Putih: Pilar Penguatan Ekonomi Desa Wisata
Program Kopdes Merah Putih, yang dicanangkan Presiden, diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi di desa, termasuk memberantas praktik rentenir. Kemenkop melihat Kopdes sebagai bagian dari visi besar untuk memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kolaborasi Kemenkop dan Kemenpar diharapkan mampu menjadi daya ungkit baru bagi sektor pariwisata Indonesia.
Menkop Budi Arie mencontohkan keberhasilan Desa Panglipuran di Bali yang mampu menghasilkan puluhan miliar rupiah per tahun dari sektor pariwisata. Ia berharap model ini dapat direplikasi di desa-desa wisata lain di Indonesia. Sektor pariwisata, menurutnya, memiliki efek berganda yang luas, mulai dari kuliner, kerajinan, hingga sektor hospitality, sehingga sangat potensial untuk menjadi penggerak usaha kolektif masyarakat.
Budi Arie juga mengingatkan pentingnya keberhasilan program Kopdes Merah Putih. "Selama 28 tahun koperasi kita seolah dilupakan. Program Kopdes Merah Putih ini adalah pertaruhan kita. Jangan sampai program yang dicanangkan oleh Pak Presiden ini bermasalah, apalagi gagal, karena ini akan membawa nasib koperasi," ucapnya.
Pilot Project dan Target Pengembangan
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan bahwa kerja sama ini didasari oleh potensi besar desa wisata dalam mendukung pertumbuhan pariwisata berbasis masyarakat. Sebagai langkah awal, akan dilakukan 'pilot project' di 17 desa wisata terpilih.
Selanjutnya, pengembangan akan diperluas ke 291 desa wisata penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia, serta desa lokasi Kampanye Sadar Wisata dan Desa Wisata Inspiratif. Target jangka panjang adalah menjangkau lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia, sejalan dengan target pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pengembangan koperasi di sektor pariwisata dan menjadi tulang punggung ekonomi berbasis komunitas. Dengan mengoptimalkan potensi desa wisata, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sektor pariwisata Indonesia secara berkelanjutan.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah berupaya untuk menciptakan sinergi yang kuat antara pengembangan koperasi dan sektor pariwisata, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Harapannya, program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan daya saing pariwisata nasional di kancah internasional.