Kopdes Merah Putih: Jembatan Kesejahteraan Desa, Target 70 Ribu Koperasi di 2024
Menkop Budi Arie Setiadi mendorong pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih pada 2024 untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa, bekerja sama dengan Apdesi dan Papdesi.

Jakarta, 10 Maret 2024 - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tengah gencar mensinkronisasi program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) dengan pemerintah desa. Target ambisius terbentang di depan: pembentukan 70 ribu Kopdes di seluruh Indonesia pada tahun ini. Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, sekaligus mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan rentenir. Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kepala desa, perangkat desa, dan lembaga desa lainnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, dalam audiensi bersama asosiasi kepala desa di Jakarta, Senin lalu, menekankan pentingnya peran Kopdes. "Kopdes bisa menjadi pusat produksi dan distribusi barang-barang yang ada di desa," ujar Budi Arie. Ia menambahkan, "Tentunya, dengan melibatkan sebanyak mungkin anggota warga desa sehingga kemanfaatan Kopdes Merah Putih bisa dirasakan seluruh warga desa."
Budi Arie juga menjelaskan perbedaan mendasar antara Kopdes Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia menegaskan, keduanya bukan kompetitor, melainkan dapat saling mendukung dan bersinergi untuk kemajuan desa. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap percepatan penguatan Kopdes Merah Putih, mengingat tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan warga desa, memberantas kemiskinan ekstrem, dan memutus rantai tengkulak dan rentenir.
Kopdes Merah Putih: Harapan Baru Peningkatan Ekonomi Desa
Asep Anwar, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), menyambut baik program Kopdes Merah Putih. Ia melihat Kopdes sebagai jembatan peningkatan ekonomi masyarakat desa. "Bagi kami, ini sudah bisa menjadi jembatan peningkatan ekonomi di masyarakat. Yang tentunya warga masyarakat harus produktif, tidak boleh lagi konsumtif," kata Anwar.
Apdesi berharap Kopdes Merah Putih dapat memutus mata rantai tengkulak dan rentenir, sehingga masyarakat desa dapat meraih kemandirian ekonomi. "Yang semula masyarakat kami mendapatkan harga-harga yang mahal kemudian dengan Koperasi Desa Merah Putih ini menjadi harga terjangkau yang bisa dibeli masyarakat," tambah Anwar. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), Wargiyati.
Wargiyati menyatakan dukungan penuh terhadap program satu desa, satu koperasi. Ia berharap Kopdes dapat membangkitkan ekonomi desa sesuai potensi masing-masing, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun kelautan. Program ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Dukungan dari Apdesi dan Papdesi menunjukkan tingginya antusiasme pemerintah desa terhadap program Kopdes Merah Putih. Kerja sama yang erat antara KemenKopUKM dan pemerintah desa sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Dukungan Pemerintah untuk Kopdes Merah Putih
Pemerintah akan memberikan berbagai dukungan untuk mempercepat penguatan Kopdes Merah Putih. Dukungan tersebut mencakup:
- Pendampingan dan pelatihan bagi pengurus Kopdes.
- Akses permodalan melalui lembaga keuangan.
- Bantuan teknis dalam pengembangan usaha.
- Pemasaran produk Kopdes.
Dengan dukungan tersebut, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Keberhasilan program Kopdes Merah Putih sangat bergantung pada komitmen dan kerja sama semua pihak. Partisipasi aktif masyarakat desa sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini. Semoga dengan adanya Kopdes Merah Putih, kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat secara signifikan dan kemandirian ekonomi desa dapat terwujud.