Kemenag dan Kemendes PDTT Jalin Kerja Sama Ekonomi Umat di Desa
Kemenag dan Kemendes PDTT menandatangani MoU untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi umat di desa melalui program Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, dan BUMDes, serta pelatihan dan inovasi produk unggulan.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) resmi menjalin kerja sama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), sebuah langkah penting dalam pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia.
Penguatan Ekonomi Umat Berbasis Desa
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik, sekaligus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat. Kerja sama ini juga mendukung program Astacita Kabinet Merah Putih, khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa.
MoU ini mencakup beberapa program prioritas. Salah satunya adalah integrasi program Kampung Zakat dan KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan lembaga pengelola zakat. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi zakat dan pemberdayaan ekonomi berbasis syariah di tingkat desa.
Pelatihan dan Inovasi Produk Unggulan
Selain integrasi program, Kemenag dan Kemendes PDTT juga akan fokus pada bimbingan teknis dan inovasi produk unggulan desa. Pelatihan-pelatihan akan diberikan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat desa dalam mengembangkan produk-produk unggulan yang kompetitif di pasar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa secara signifikan.
Kolaborasi antara lembaga zakat dan BUMDes juga menjadi bagian penting dari kerja sama ini. Kemenag akan memfasilitasi sinergi antara kedua lembaga tersebut untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi umat dan mendukung program-program sosial di desa. BUMDes diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan.
Peran KUA dan Penyuluh Agama
Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama Islam akan berperan aktif dalam pendampingan masyarakat desa. Mereka akan terlibat dalam program bimbingan calon pengantin dan pencegahan stunting, memastikan program pemberdayaan ekonomi berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Abu Rokhmad menekankan pentingnya sosialisasi dan koordinasi intensif dengan kementerian dan pemerintah daerah agar program-program ini berjalan optimal. Pertukaran data dan informasi menjadi langkah awal untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan. Kemenag optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi umat dan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh.
Harapan Ke Depan
Dengan mengoptimalkan potensi zakat dan pemberdayaan ekonomi berbasis syariah, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera, khususnya bagi masyarakat desa. Kemenag dan Kemendes PDTT berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan memastikan keberhasilan program-program yang telah disepakati.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat desa sekaligus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad.
"Kami optimistis bahwa kolaborasi ini dapat mendorong desa-desa di Indonesia untuk berkembang secara mandiri, dengan memanfaatkan potensi zakat dan pemberdayaan ekonomi berbasis syariah," tambah Abu Rokhmad.