Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran di Bali Dihentikan Sementara Saat Nyepi 2025
Kementerian Kominfo akan menghentikan sementara layanan telekomunikasi dan penyiaran di Bali selama Hari Raya Nyepi 2025 untuk menghormati umat Hindu yang menjalankan Catur Brata Penyepian.

Jakarta, 20 Maret 2024 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan sementara layanan telekomunikasi dan penyiaran di seluruh Pulau Bali selama Hari Raya Nyepi tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang menjalankan ibadah dan tradisi Nyepi.
Menteri Kominfo, Meutya Hafid, menyatakan bahwa langkah ini merupakan respons atas permintaan Pemerintah Provinsi Bali. "Terkait Nyepi, kami akan siapkan surat kepada seluruh operator, dan tidak hanya untuk operator seluler tapi juga penyelenggara penyiaran, untuk dalam hari itu tidak bersiaran ataupun layanan dihentikan sementara selama satu hari," jelas Menteri Meutya dalam konferensi pers di Jakarta.
Penghentian layanan ini akan mencakup seluruh jaringan telekomunikasi, termasuk internet, layanan seluler, serta penyiaran televisi dan radio. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang khusyuk dan kondusif bagi pelaksanaan ibadah Nyepi.
Heningnya Pulau Dewata: Menghormati Tradisi Nyepi
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, memberikan detail teknis mengenai penghentian layanan tersebut. "Selama Nyepi berlangsung, dari jam 06.00 hingga jam 06.00 pagi besoknya, baik itu internet, layanan penyiaran itu semua down," ungkap Wayan. Penghentian layanan ini akan berlangsung selama 24 jam penuh, dimulai pada tanggal 29 Maret 2025.
Tradisi Nyepi merupakan hari suci bagi umat Hindu di Bali. Pada hari ini, mereka menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang atau hiburan).
Dengan penghentian layanan telekomunikasi dan penyiaran, diharapkan umat Hindu dapat lebih fokus menjalankan ibadah dan refleksi diri tanpa gangguan dari dunia luar. Suasana hening dan tenang di Bali selama Nyepi menjadi bagian penting dari pelaksanaan ritual keagamaan ini.
Persiapan Menuju Nyepi
Sebelum Hari Raya Nyepi, berbagai rangkaian upacara keagamaan akan dilaksanakan di seluruh Bali. Pada tanggal 28 Maret 2025, umat Hindu akan merayakan Taur Kesanga, Pengerupukan, dan pawai Ogoh-ogoh. Pawai Ogoh-ogoh, yang menampilkan patung-patung raksasa yang menggambarkan kejahatan, merupakan bagian penting dari perayaan menjelang Nyepi.
Penghentian layanan telekomunikasi dan penyiaran ini diharapkan dapat mendukung kesucian dan kekhusyukan pelaksanaan rangkaian upacara tersebut. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih fokus pada kegiatan spiritual dan ritual keagamaan yang menjadi inti dari perayaan Nyepi.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghargai keberagaman budaya dan agama di Indonesia, khususnya dalam menghormati tradisi dan keyakinan umat Hindu di Bali. Pemerintah berharap agar penghentian layanan ini dapat dipahami dan didukung oleh seluruh masyarakat, guna menciptakan suasana Nyepi yang sakral dan penuh makna.
Meskipun layanan telekomunikasi dan penyiaran dihentikan, diharapkan masyarakat tetap dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi melalui metode alternatif sebelum dan setelah Hari Raya Nyepi. Semoga Hari Raya Nyepi 2025 membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat Hindu di Bali dan Indonesia.