Anjuran Sholat Tarawih saat Nyepi di Bali: Pemprov Imbau Keselarasan Umat Beragama
Pemprov Bali mengeluarkan anjuran pelaksanaan sholat Tarawih selama Nyepi tahun ini, menekankan pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama di tengah perayaan Hari Suci Nyepi dan Ramadhan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan anjuran terkait pelaksanaan sholat Tarawih bagi umat Muslim selama Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1947 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1447 Hijriah. Anjuran ini dikeluarkan untuk menjaga keharmonisan antarumat beragama di Bali, mengingat kedua perayaan keagamaan tersebut jatuh bersamaan.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Indra, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa umat Islam diimbau untuk melaksanakan sholat Tarawih di masjid terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing. Penggunaan pengeras suara dan lampu penerangan dianjurkan untuk dihindari atau dibatasi seminimal mungkin, guna menghormati kesucian Hari Suci Nyepi.
Waktu pelaksanaan sholat Tarawih juga dianjurkan agar dilakukan antara pukul 20.00 WITA hingga 21.30 WITA. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga ketenangan dan kekhidmatan pelaksanaan Hari Suci Nyepi, sekaligus menghormati ibadah umat Hindu yang tengah menjalankan rangkaian perayaan Nyepi.
Imbauan untuk Menjaga Ketenangan dan Kerukunan
Lebih lanjut, Dewa Indra mengingatkan bahwa esensi perayaan Nyepi adalah menghormati kesucian dan keheningan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian keluar rumah, menyalakan petasan, menggunakan pengeras suara, dan membatasi penggunaan lampu penerangan. Semua ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang khusyuk dan damai selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi.
Pihak berwenang, termasuk prajuru desa adat, pecalang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat desa/kelurahan, dan petugas keamanan di setiap tempat ibadah, didorong untuk berperan aktif menjaga situasi yang aman, tenang, dan tertib di wilayah masing-masing. Kerja sama dan koordinasi antar pihak sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kedua perayaan tersebut.
Pemprov Bali juga memastikan agar penyedia layanan komunikasi mematikan data seluler dan penyedia jasa televisi tidak mendistribusikan siaran dari Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA sampai dengan Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. Selain itu, usaha penyedia jasa akomodasi, penyedia jasa hiburan, dan tempat wisata dilarang mempromosikan usahanya dengan menggunakan branding Hari Suci Nyepi.
Kerjasama Antar Umat Beragama
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali telah mengeluarkan seruan bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Kapolda Bali, Korem 163 Wira Satya, dan Penjabat Gubernur Bali terkait pelaksanaan Hari Suci Nyepi. Seruan tersebut menekankan pentingnya pelaksanaan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1947, meliputi Melis, Pangrupukan, Catur Brata Penyepian, dan Ngembak Geni, dengan khidmat dan khusyuk.
Dalam seruan tersebut juga ditegaskan bahwa jasa transportasi darat, laut, dan udara tidak diperkenankan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, mulai dari Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA sampai dengan Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. Semua aturan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kekhidmatan Hari Suci Nyepi.
Dengan adanya anjuran dan seruan ini, diharapkan pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan bulan Ramadhan di Bali dapat berjalan dengan baik dan rukun, serta memperkuat persaudaraan antarumat beragama. Toleransi dan saling menghormati menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat di Bali.
"Dengan rasa kebersamaan, saling menghormati, toleransi, saling memuliakan kesucian dan kekhidmatan pelaksanaan hari suci agama, kita yakin pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Ramadhan 1447 Hijriah di Bali akan berjalan dengan baik dan memperkuat persaudaraan antarumat beragama," ujar Dewa Indra.