MUI Bengkulu Himbau Kembalikan Adzan Subuh sebagai Penanda Sahur
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu mengeluarkan maklumat untuk menghidupkan kembali adzan sahur sesuai sunah, demi menciptakan Ramadhan yang khusyuk dan tertib.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu telah menerbitkan Maklumat Nomor 43 Tahun 2025 yang menyerukan umat Islam untuk menghidupkan kembali tradisi adzan sahur sebagai penanda waktu makan sahur menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi. Maklumat ini dikeluarkan pada tanggal 28 Februari 2025 di Kota Bengkulu, dan bertujuan untuk menciptakan suasana Ramadhan yang lebih khusyuk dan tertib.
Ketua MUI Kota Bengkulu, Zul Effendi, menjelaskan bahwa adzan sahur dianjurkan dikumandangkan sekitar 60 menit sebelum waktu subuh. Hal ini bertujuan untuk membangunkan umat Islam agar dapat mempersiapkan diri untuk sahur dan menjalankan ibadah dengan lebih optimal. Imbauan ini dilatarbelakangi oleh praktik membangunkan sahur di beberapa daerah yang dinilai kurang tertib, misalnya dengan menggunakan alat musik yang berlebihan atau berkeliling dengan suara bising.
Dengan mengembalikan tradisi adzan sahur sesuai sunah Rasulullah, MUI Bengkulu berharap umat Islam dapat lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih religius dan menghindarkan praktik-praktik yang kurang tertib dalam membangunkan sahur.
Maklumat MUI: Menciptakan Ramadhan yang Khusyuk dan Tertib
Maklumat MUI Kota Bengkulu tidak hanya berfokus pada adzan sahur. Maklumat tersebut juga berisi imbauan kepada seluruh umat Islam untuk menyambut Ramadhan dengan penuh khidmat, memperbanyak ibadah, dan senantiasa menjaga ketertiban selama bulan suci. Salah satu poin penting lainnya adalah imbauan kepada para pengusaha kuliner untuk tidak beroperasi pada siang hari sebagai bentuk penghormatan kepada umat Muslim yang sedang berpuasa.
Selain itu, maklumat juga mengajak masyarakat dan aparat keamanan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyakit masyarakat, seperti peredaran minuman keras, praktik prostitusi, pertunjukan musik dan tarian yang melanggar norma agama, serta penggunaan petasan dan kembang api yang berlebihan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman selama bulan Ramadhan.
MUI Bengkulu juga menekankan pentingnya menjaga toleransi dan menghormati perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan. "Kami mengimbau umat Muslim untuk tetap menjaga persaudaraan dan tidak memperdebatkan perbedaan tersebut secara berlebihan," ujar Zul Effendi. Hal ini menunjukkan komitmen MUI untuk menciptakan suasana yang harmonis dan rukun di tengah keberagaman.
Maklumat ini merupakan bagian dari upaya MUI Kota Bengkulu untuk mengajak umat Islam agar lebih memaknai bulan suci Ramadhan dengan meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga ketertiban umum. Dengan demikian, diharapkan bulan Ramadhan dapat dijalani dengan penuh kedamaian, kekhusyukan, dan ketaatan kepada ajaran agama Islam.
Menghidupkan Kembali Sunah Rasulullah
Penggunaan adzan sahur sebagai pengingat waktu sahur merupakan bagian dari upaya MUI untuk menghidupkan kembali sunah Rasulullah. Tradisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan adanya adzan sahur, umat Islam dapat lebih tertib dan khusyuk dalam mempersiapkan diri untuk beribadah.
Selain itu, penggunaan adzan sahur juga diharapkan dapat mengurangi praktik-praktik membangunkan sahur yang kurang tertib dan mengganggu ketertiban umum. Dengan demikian, suasana Ramadhan dapat lebih kondusif dan khusyuk. MUI berharap imbauan ini dapat dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Bengkulu.
Langkah MUI ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, karena dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan nilai-nilai keislaman yang baik dan tertib. Diharapkan, dengan adanya maklumat ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga ketertiban dan kekhusyukan selama bulan Ramadhan.
Dengan adanya maklumat ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga ketertiban dan kekhusyukan selama bulan Ramadhan. MUI berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat mendukung dan mengimplementasikan isi maklumat ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga dengan langkah-langkah yang telah diuraikan di atas, bulan Ramadhan 1446 H/2025 M di Kota Bengkulu akan dipenuhi dengan keberkahan, kekhusyukan, dan kedamaian.