Buleleng Dukung Seruan Bersama Nyepi dan Idul Fitri 2025: Jaga Toleransi Antarumat Beragama
Pemkab Buleleng, PHDI, dan MUI Kabupaten Buleleng mendukung seruan bersama untuk menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama dalam menyambut Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 yang berdekatan.

Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, secara resmi menyatakan dukungannya terhadap seruan bersama untuk menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama dalam menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 H/2025 M. Seruan ini diinisiasi menyusul prediksi kedua hari raya besar tersebut akan jatuh pada waktu yang berdekatan. Dukungan ini disampaikan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, menjelaskan bahwa seruan bersama ini bertujuan untuk memperkuat peran pemerintah dalam mengajak pemuka agama, organisasi keagamaan, dan masyarakat luas untuk menjaga kerukunan dan toleransi. Hal ini dinilai penting mengingat potensi kesalahpahaman atau ketegangan antarumat beragama yang mungkin timbul akibat berdekatannya kedua perayaan tersebut.
Lebih lanjut, Aryandono menegaskan bahwa seruan ini bukan sekadar ajakan, melainkan sebuah komitmen nyata untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan sosial di Kabupaten Buleleng. Semangat toleransi dan saling menghormati diutamakan agar kedua perayaan dapat berlangsung dengan penuh kedamaian dan saling pengertian. "Penting bagi kita untuk mengedepankan semangat toleransi dan saling menghormati agar Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri dapat berlangsung dengan penuh kedamaian dan saling pengertian," ujarnya.
Dukungan Penuh dari PHDI dan MUI Buleleng
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng, I Gede Made Metere, menyambut baik seruan tersebut. Ia menilai seruan ini sebagai sebuah terobosan positif dalam upaya memupuk kerukunan umat beragama di Kabupaten Buleleng. Metere menekankan makna penting Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu dan melihat seruan ini sebagai pengingat pentingnya menjaga kerukunan, terutama ketika perayaan besar agama lain berdekatan.
PHDI Kabupaten Buleleng menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah, organisasi keagamaan lain, dan masyarakat untuk memastikan toleransi dan keharmonisan tetap terjaga. "Kami siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah, organisasi keagamaan lain, serta masyarakat untuk memastikan bahwa toleransi dan keharmonisan tetap terjaga. Ini adalah momen yang tepat untuk memperlihatkan bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan saling menghormati," kata I Gede Made Metere.
Senada dengan PHDI, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng, H. B. Ali Mustafa, juga memberikan dukungan penuh terhadap seruan bersama tersebut. Ia menekankan pentingnya umat Islam untuk saling menghormati perbedaan dan mendukung upaya bersama untuk menjaga kedamaian. Idul Fitri, sebagai hari kemenangan dan kebahagiaan bagi umat Islam, tetap harus dirayakan dengan menjunjung tinggi kesatuan dan kerukunan dengan umat beragama lain.
Menurut Ali Mustafa, kerja sama dan toleransi antarumat beragama merupakan kunci utama untuk menciptakan suasana damai dan harmonis. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pemuka agama dan pemerintah untuk menyelesaikan setiap potensi konflik yang mungkin timbul. "Dengan dialog yang terus berjalan, kita akan lebih mudah memahami kebutuhan dan tradisi masing-masing, serta menemukan jalan tengah yang menguntungkan bagi semua pihak," imbuhnya.
Harapan untuk Buleleng yang Lebih Inklusif
Pelaksanaan seruan bersama ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mempererat hubungan antarumat beragama di Kabupaten Buleleng. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan harmonis menjelang perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam menyukseskan seruan ini, guna mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan penuh toleransi. Dengan adanya kerjasama dan saling pengertian, diharapkan perayaan kedua hari raya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan damai.
Komitmen dari pemerintah daerah, organisasi keagamaan, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Buleleng. Semoga contoh ini dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati.