Menekraf dan Ivendo Bahas Potensi Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Event
Menekraf dan Ivendo berkolaborasi untuk meningkatkan potensi penyerapan tenaga kerja di industri event, termasuk revisi regulasi dan dukungan pemerintah.

Jakarta, 12 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) RI, Teuku Riefky Harsya, mengadakan pertemuan penting dengan Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo) guna membahas peluang kerja sama dan potensi penyerapan tenaga kerja di industri event. Pertemuan ini menandai langkah strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang dinamis dan berdaya saing.
Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah poin penting. Menekraf Riefky menekankan peran strategis industri event dalam ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan penuh, termasuk penyempurnaan regulasi dan kebijakan yang berpihak pada pelaku industri event. Hal ini bertujuan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama Menekraf adalah sinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk merevisi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Tujuannya agar industri event dapat teridentifikasi dengan lebih jelas dalam data ekonomi kreatif, sehingga potensi penyerapan tenaga kerja dan dampak ekonomi sektor ini dapat terukur dengan akurat. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif secara berkelanjutan.
Pentingnya Kolaborasi Kemenekraf dan Ivendo
Ketua Umum Ivendo, Mulkan Kamaludin, menyambut baik pertemuan tersebut. Ia menilai audiensi dengan Menekraf sebagai momentum penting bagi industri event Indonesia. Mulkan mengungkapkan, "Kami dari Dewan Industri Event Indonesia sangat senang bisa berdiskusi dengan Pak Menteri. Dari diskusi ini, terlihat banyak sekali peluang kolaborasi yang dapat dilakukan antara Kemenekraf dan Ivendo. Industri event sangat erat kaitannya dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif, mulai dari desainer hingga show director."
Industri event, menurut Mulkan, memiliki keterkaitan erat dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif lainnya. Kolaborasi yang kuat antara Kemenekraf dan Ivendo akan membuka peluang besar untuk pengembangan industri event yang lebih profesional dan terintegrasi. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas dan kuantitas lapangan kerja di sektor ini.
Lebih lanjut, Mulkan juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi industri event. Tantangan tersebut meliputi peningkatan biaya produksi, pemotongan anggaran, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, dan kestabilan penyelenggaraan acara. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi kendala tersebut.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Event
Menekraf Riefky juga menyampaikan rencana Kemenekraf untuk memperbaiki regulasi terkait industri kreatif pada akhir tahun ini. Salah satu fokus utama revisi regulasi adalah memberikan payung hukum yang jelas bagi sektor event, baik dalam ekosistem ekonomi kreatif maupun sektor pariwisata. Hal ini diharapkan mampu memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi pelaku industri event.
Ivendo berharap adanya kebijakan pemerintah yang memberikan keringanan pajak, percepatan pembayaran, dan peningkatan sertifikasi tenaga kerja di bidang event. Dukungan ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan industri event yang berkelanjutan dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan adanya payung hukum yang jelas dan dukungan pemerintah, industri event diharapkan dapat berkembang pesat dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Kesimpulannya, kolaborasi antara Kemenekraf dan Ivendo merupakan langkah penting dalam mengembangkan industri event Indonesia. Dengan dukungan pemerintah berupa regulasi yang jelas, insentif pajak, dan fasilitasi, industri event berpotensi besar untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pertemuan ini menandai komitmen bersama untuk memajukan industri event dan menjadikan Indonesia sebagai pusat penyelenggaraan event kelas dunia.