Mengapa Kurangnya Kedekatan Orang Tua Memicu Anak Terjerumus Tindakan Kriminal? Ini Penjelasan Psikolog!
Psikolog anak dan keluarga mengungkap bahwa kurangnya Kedekatan Orang Tua menjadi faktor utama penyebab anak terjerumus tindakan kriminal. Simak selengkapnya mengapa hal ini bisa terjadi.

Jakarta, 22 Juli – Kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak disebut menjadi salah satu pemicu utama anak terjerumus dalam tindakan kriminal. Hal ini disampaikan oleh psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Menurut Sani, anak-anak pada dasarnya belajar dari lingkungan sekitarnya. Mereka menyerap informasi dari apa yang dilihat, diketahui, dan ditonton setiap hari.
Ketika nilai-nilai arahan dari orang tua tidak tersampaikan dengan baik, anak cenderung lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di lingkungan luar. Ini menjadi krusial dalam pembentukan karakter mereka.
Pentingnya Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter
Sani B. Hermawan, yang juga menjabat Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, menjelaskan bahwa anak seringkali belum memiliki nalar yang matang untuk membedakan mana yang benar dan salah. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap pengaruh lingkungan yang tidak sehat.
Prinsip atau nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan dari lingkungan keluarga seringkali kurang. Ini disebabkan oleh minimnya kedekatan, komunikasi, dan keterbukaan antara orang tua dan anak.
Kurangnya kegiatan bersama anak juga berdampak signifikan. Nilai-nilai baik yang diajarkan orang tua tidak sampai kepada anak secara efektif. Akibatnya, anak lebih menyerap nilai-nilai yang dianut lingkungan yang salah, baik dari tontonan maupun pengaruh teman sebaya.
Dampak Kurangnya Kedekatan pada Regulasi Emosi Anak
Anak yang kurang mendapatkan asupan nilai positif dari keluarga juga akan kesulitan dalam meregulasi emosinya. Terutama saat mereka menghadapi keinginan yang belum terpenuhi.
Kondisi ini dapat memicu anak untuk bertindak agresif atau melakukan kekerasan. Misalnya, ketika seorang anak menginginkan sesuatu namun tidak tahu cara mendapatkannya dengan benar, ia bisa saja melakukan hal yang salah.
Kegagalan dalam mengontrol emosi ini seringkali berujung pada tindakan kriminal. Oleh karena itu, Kedekatan Orang Tua sangat fundamental dalam membantu anak mengembangkan kontrol diri yang baik.
Langkah Preventif dan Peran Aktif Orang Tua
Sani menekankan bahwa intervensi aktif dari orang tua dan keluarga sangat diperlukan dalam pendidikan anak remaja. Pendekatan dari sisi spiritual dan aspek psikologis menjadi langkah preventif yang efektif agar anak tidak terjerumus ke dunia kejahatan.
Orang tua disarankan untuk menjalin kerja sama yang erat dengan guru di sekolah. Selain itu, penting juga untuk mendekati lingkungan pergaulan anak dan memahami apa yang sedang terjadi dalam kehidupan mereka.
Dengan memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi anak, orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat. Pemahaman ini akan membantu anak terhindar dari bahaya atau tindakan nekat yang mengarah pada kejahatan. Kedekatan Orang Tua adalah kunci utama.