Optimisme Hashim: Program Nasional Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, optimis program-program nasional pemerintahan Prabowo Subianto, seperti program MBG dan pembangunan 3 juta rumah, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan.
Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan optimisme terhadap dampak positif program-program nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya Senin lalu di Jakarta Pusat, saat acara Perayaan Imlek Forum Masyarakat Indonesia Emas.
Salah satu program yang di sorot Hashim adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan rencana peningkatan anggaran dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun, program ini diprediksi akan memberikan kontribusi sebesar 1,995 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Hashim menjelaskan, "Anggaran Rp171 triliun dipakai untuk pengadaan makanan untuk anak-anak dan ibu-ibu yang hamil, ini akan menambah growth, pertumbuhan ekonomi kita 1,995 persen."
Selain MBG, program pembangunan 3 juta rumah yang dikerjasamakan dengan Qatar juga mendapat perhatian. Hashim menyebutkan program ini akan memberikan dampak positif pada industri semen dan meubel yang saat ini sedang mengalami penurunan. Ia mengatakan, "Saya dapat laporan dari Asosiasi Semen Indonesia, mereka bergembira karena 3 juta unit rumah dan apartemen membutuhkan 15 juta ton semen setiap tahun. Mereka senang sekali karena ternyata industri semen lagi lesu di Indonesia."
Hashim menekankan kedua program tersebut sebagai kontributor signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia optimis, dengan berjalannya program-program ini, perekonomian Indonesia akan meningkat. Keyakinan ini diperkuat dengan adanya program-program lain seperti hilirisasi, pengembangan kawasan food estate, dan peningkatan konektivitas internet yang juga diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen per tahun.
Keberhasilan program-program nasional ini juga didukung oleh kebijakan efisiensi anggaran. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp306 triliun untuk program-program produktif, menghindari pemborosan anggaran untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Hashim menambahkan, "Anggaran Rp306 triliun itu sudah dihemat dan akan dianggarkan, akan dialokasikan untuk program-program yang produktif. Bukan pengadaan seminar, kunker, studi banding yang banyak tidak ada gunanya. Tapi kita nanti akan arahkan ke hal-hal yang positif."
Kesimpulannya, Hashim Djojohadikusumo memperlihatkan optimisme yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didorong oleh berbagai program nasional. Efisiensi anggaran dan fokus pada program-program produktif menjadi kunci keberhasilan strategi ini.