Pasien Pasca Stroke Direkomendasikan Pola Makan DASH untuk Pemulihan
Ahli gizi RSPON menyarankan pasien pasca stroke menerapkan pola makan DASH, yang kaya akan serat, rendah natrium, dan kaya akan nutrisi penting untuk pemulihan.
Jakarta, 5 Februari 2024 - Anggita Marlida Septiani, S.Gz, ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), menyarankan pasien pasca stroke mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) untuk pemulihan optimal. Dalam webinar daring baru-baru ini, Anggita menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi pasien pasca stroke.
Nutrisi Seimbang dengan Pola Makan DASH
Pola makan DASH, yang dirancang untuk mencegah hipertensi, ternyata juga sangat bermanfaat bagi pasien pasca stroke. Diet ini menekankan konsumsi tinggi serat dari sayur dan buah, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, biji-bijian, serta protein dari ikan dan unggas. Anggita menyarankan konsumsi minimal tiga, bahkan hingga lima porsi sayur dan buah per hari, dengan porsi yang memadai, bukan hanya sebagai pelengkap.
"Jangan sampai hanya sedikit sayur sebagai pelengkap," tegas Anggita. "Misalnya, dalam semangkuk bubur, sayur hanya dua sendok makan, itu tidak cukup." Ia menekankan pentingnya memperhatikan jumlah dan kualitas asupan nutrisi.
Modifikasi Tekstur Makanan dan Batasan Natrium
Bagi pasien dengan gangguan oromotor, tekstur makanan dapat dimodifikasi, tetapi tetap perlu diperhatikan asupan protein dari sumber seperti ayam, ikan, tahu, tempe, dan daging. Meskipun demikian, konsumsi lemak masih diperbolehkan, misalnya menggunakan minyak goreng untuk menumis. Namun, Anggita mengingatkan pentingnya membatasi asupan natrium atau garam, termasuk makanan olahan tinggi garam seperti jeroan, nugget, sosis, kornet, dan sarden.
"Makanan olahan dan kalengan biasanya tinggi natrium dan pengawet, jadi perlu dibatasi," imbuhnya. Konsumsi karbohidrat seperti beras putih, beras merah, beras cokelat, kentang, dan ubi masih diperbolehkan, tetapi tetap harus memperhatikan porsinya.
Camilan dan Metode Memasak
Camilan seperti biskuit atau crackers diperbolehkan, tetapi tidak boleh terlalu sering atau berlebihan. Anggita juga menyarankan untuk mengurangi penggunaan penyedap rasa dan meningkatkan penggunaan rempah-rempah untuk menambah cita rasa makanan. Metode memasak seperti memanggang dan mengukus dianjurkan, tetapi menggoreng tidak sepenuhnya dilarang. "Jangan sampai setiap hari makanannya digoreng semua," pesan Anggita.
Kesimpulan
Penerapan pola makan DASH terbukti memberikan manfaat signifikan bagi pasien pasca stroke. Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rendah natrium, dan kaya serat, pasien dapat mendukung proses pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup. Konsultasi dengan ahli gizi sangat dianjurkan untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan terpersonalisasi.