Masalah Gizi mengintai Pasien Pasca Stroke: Ahli Ungkap Tantangan & Solusi
Ahli gizi ungkap masalah gizi sering terjadi pada pasien pasca stroke, meliputi penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, dan sembelit, serta solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
![Masalah Gizi mengintai Pasien Pasca Stroke: Ahli Ungkap Tantangan & Solusi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/140605.430-masalah-gizi-mengintai-pasien-pasca-stroke-ahli-ungkap-tantangan-solusi-1.jpg)
Masalah Gizi Pasca Stroke: Sebuah Tantangan Tersembunyi
Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Anggita Marlida Septiani, S.Gz, mengungkapkan fakta mengejutkan: masalah gizi seringkali menjadi tantangan besar bagi pasien pasca stroke. Dalam webinar daring baru-baru ini, ia menjelaskan bahwa masalah ini muncul karena berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik dan emosional pasien.
Gangguan Indra Perasa dan Kesulitan Menelan
Salah satu masalah utama adalah penurunan indra perasa. Kondisi ini menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan, mengalami kesulitan menelan (disfagia), dan kesulitan menyuap makanan. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak tercukupi, yang sangat penting untuk proses rehabilitasi pasca stroke. Lebih lanjut, Anggita menjelaskan bahwa gangguan pada area mulut juga dapat berdampak pada emosi dan perilaku pasien, karena kesulitan mengungkapkan keinginan mereka. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dapat meningkatkan frustrasi dan emosi negatif.
Sembelit dan Modifikasi Tekstur Makanan
Selain masalah di atas, sembelit atau konstipasi juga sering dialami pasien pasca stroke. Untuk mengatasi hal ini, modifikasi tekstur makanan menjadi sangat penting. Makanan yang terlalu keras harus dihindari. Anggita menyarankan untuk mengganti makanan padat dengan makanan lunak, bahkan menghaluskan dan menyaring makanan jika diperlukan. Metode memasak seperti menggunakan presto dapat membantu melunakkan makanan dan mempermudah proses mengunyah dan menelan. Contohnya, nasi dan ayam goreng bisa diganti dengan bubur atau sup ayam yang lembut.
Asupan Gizi Melalui Selang Makan
Pada kasus yang lebih kompleks, di mana pasien mengalami kesulitan menelan yang signifikan, tenaga medis mungkin akan memberikan asupan gizi melalui selang makan (NGT atau nasogastric tube). Metode ini memastikan pasien tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan meskipun mengalami gangguan menelan yang berat. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan metode pemberian nutrisi yang paling tepat.
Makanan yang Harus Dihindari
Anggita memberikan beberapa saran mengenai jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pasien pasca stroke. Makanan dengan tekstur keras, kering (seperti keripik), berserat tinggi, lengket, dan buah-buahan dengan kulit ari yang masih menempel (misalnya anggur) harus dihindari untuk mencegah tersedak. Makanan seperti bakso, burger, dan gorengan juga sebaiknya dihindari karena teksturnya yang dapat menyebabkan tersedak.
Meningkatkan Nafsu Makan
Untuk meningkatkan nafsu makan pasien, Anggita menyarankan agar mereka makan bersama anggota keluarga. Suasana makan yang menyenangkan dan dukungan dari keluarga dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan membuat proses makan lebih nyaman. Dukungan emosional juga sangat penting dalam proses pemulihan pasca stroke.
Kesimpulan
Masalah gizi pada pasien pasca stroke merupakan tantangan yang signifikan, namun dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat. Dengan memahami masalah-masalah yang mungkin muncul dan menerapkan strategi modifikasi makanan yang tepat, serta dukungan dari keluarga dan tenaga medis, pasien pasca stroke dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dan menjalani proses pemulihan yang optimal. Konsultasi dengan ahli gizi dan tim medis sangat penting untuk merencanakan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.