Perempuan Lebih Rentan Cacar Api: PAPDI Sarankan Vaksinasi
PAPDI mengungkapkan perempuan berisiko lebih tinggi terkena cacar api karena usia, faktor emosional, dan fluktuasi hormonal; vaksinasi disarankan sebagai pencegahan.

Jakarta, 20 Maret 2024 - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengungkapkan fakta mengejutkan terkait penyakit cacar api. Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, menyatakan perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena cacar api dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk usia, faktor emosional, dan fluktuasi hormonal.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis lalu, dr. Sukamto menjelaskan bahwa usia perempuan yang cenderung lebih panjang berkontribusi pada peningkatan risiko terkena cacar api. Selain itu, faktor emosional juga turut berperan. "Perempuan lebih emosional," ujarnya, "Stres, cemas, hingga sedih dapat memengaruhi sistem imun dan keseimbangan kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit ini."
Fluktuasi hormon, terutama menjelang dan setelah menstruasi, juga menjadi faktor penting. Penurunan imunitas selama periode ini membuat perempuan lebih mudah terserang berbagai penyakit, termasuk cacar api. "Fluktuasi hormonal meningkatkan risiko perempuan lebih mudah sakit," jelas dr. Sukamto.
Faktor Genetik dan Rekomendasi Vaksinasi
Lebih lanjut, dr. Sukamto menjelaskan bahwa secara genetik, perempuan memang memiliki kekebalan tubuh yang lebih rentan terhadap reaktivasi virus herpes zoster, penyebab cacar api. Oleh karena itu, PAPDI sangat menyarankan vaksinasi cacar api sebagai upaya pencegahan.
Jadwal imunisasi dewasa yang direkomendasikan PAPDI telah diperbarui dan kini mencakup vaksin herpes zoster. Vaksinasi ini sangat penting, terutama bagi perempuan dan kelompok berisiko tinggi.
Vaksinasi herpes zoster direkomendasikan untuk orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun dan individu di atas 18 tahun dengan kondisi imunokompromais, seperti pasien yang menjalani kemoterapi, mengonsumsi steroid dosis tinggi, atau memiliki imunodefisiensi, dengan atau tanpa riwayat cacar api sebelumnya.
Mengenal Cacar Api dan Pencegahannya
Cacar api disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella Zoster (VZV), virus yang sama penyebab cacar air. Setelah sembuh dari cacar air, virus tetap berada dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Namun, berbagai faktor, seperti stres yang menyebabkan penurunan imun, dapat mengaktifkan kembali virus tersebut dan memicu cacar api.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal imunisasi dewasa 2024, masyarakat dapat mengakses situs web resmi Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI di www.satgasimunisasipapdi.com.
Dengan memahami faktor risiko dan mengikuti rekomendasi vaksinasi, kita dapat mengurangi risiko terkena cacar api dan menjaga kesehatan tubuh.