Puasa Tak Selalu Bikin Kurus, Ini Penyebab Berat Badan Naik!
Konsumsi kalori berlebih saat berpuasa dapat menyebabkan kenaikan berat badan, meskipun seharusnya berat badan justru turun. Atur pola makan dan aktivitas fisik untuk mencegahnya.

Jakarta, 20 Maret 2024 (ANTARA) - Kenaikan berat badan selama bulan puasa seringkali terjadi, meskipun seharusnya berat badan justru menurun. Menurut dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, hal ini disebabkan oleh pola makan yang berlebihan atau over kalori. Penjelasan lengkapnya, simak di bawah ini.
Kenaikan berat badan terjadi karena asupan kalori (input) lebih besar daripada kalori yang terbakar (output). Makanan tinggi kalori yang dikonsumsi setiap hari menyebabkan akumulasi lemak. Padahal, puasa seharusnya mengurangi asupan kalori hingga 30 persen, sehingga idealnya berat badan turun 2-3 kilogram per bulan.
"Saat bulan puasa tendency-nya harusnya kita lebih ke turun berat badan ya, bahkan bisa sampai 2-3 kilogram per bulan. Jadi kalau naik berat badan saat puasa, coba di review lagi, jangan-jangan memang pola makannya masih salah karena masih over kalori," jelas dr. Mulianah saat dihubungi ANTARA di Jakarta.
Waspada Makanan Tinggi Gula dan Lemak Jenuh
Untuk mencegah kenaikan berat badan saat berpuasa, dr. Mulianah menyarankan untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Hindari makanan dan minuman tinggi gula, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penumpukan lemak. Contohnya adalah makanan dan minuman manis, serta makanan bertepung.
Selain itu, batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan dan makanan bersantan. Lemak jenuh tinggi kalori dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. "Makanan dengan lemak jenuh yang tinggi, contohnya seperti gorengan, makanan yang di-deep fried, makanan bersantan atau juga dari lemak hewani. Apabila dikonsumsi berlebih sehari-hari, makanan lemak jenuh ini juga dapat meningkatkan risiko ke penyakit kardiovaskular," imbuhnya.
Pola makan teratur juga penting. Jangan sampai melewatkan jam makan, karena dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan berujung pada konsumsi kalori berlebih di waktu makan berikutnya. "Ketika kita skip makan di jam tertentu, akan terjadi gap hunger atau lapar yang cukup tinggi, sehingga dapat berisiko terjadinya over calorie di jam berikutnya," kata dr. Mulianah.
Olahraga dan Pantau Berat Badan Secara Rutin
Selain pengaturan pola makan, aktivitas fisik rutin sangat penting untuk menjaga stamina dan kestabilan berat badan. Jangan lupa untuk memantau berat badan secara teratur, misalnya 2-3 kali seminggu, untuk mendeteksi kenaikan berat badan yang drastis.
Kesimpulannya, meskipun berpuasa, kenaikan berat badan tetap mungkin terjadi jika asupan kalori masih berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, mengatur pola makan, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Dengan begitu, Anda dapat menjaga berat badan tetap stabil selama bulan puasa.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat menikmati bulan puasa dengan sehat dan tetap menjaga berat badan ideal. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal.