Pusing vs. Sakit Kepala: Dokter Jelaskan Perbedaan Sensasi dan Jenisnya
Dokter spesialis saraf menjelaskan perbedaan pusing dan sakit kepala berdasarkan sensasi yang dirasakan, jenis-jenis sakit kepala, serta penyebab sakit kepala sekunder yang berbahaya.
![Pusing vs. Sakit Kepala: Dokter Jelaskan Perbedaan Sensasi dan Jenisnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230141.320-pusing-vs-sakit-kepala-dokter-jelaskan-perbedaan-sensasi-dan-jenisnya-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 (ANTARA) - Perbedaan antara pusing dan sakit kepala seringkali membingungkan. Dokter spesialis saraf, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N dari Universitas Sam Ratulangi, menjelaskan bahwa meskipun mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam sensasi yang dirasakan.
Mengenal Perbedaan Sensasi Pusing dan Sakit Kepala
"Kadang sebenarnya dia itu pusing tapi ternyata sakit kepala. Ada yang sakit kepala tapi ternyata dia pusing. Jadi dua hal ini sebenarnya mirip tapi tidak sama. Kalau untuk sakit kepala dengan pusing itu yang perlu kita bedakan sensasinya," jelas dr. Jeffry.
Ia menjelaskan bahwa pusing lebih kepada perasaan berputar, tidak seimbang, atau bergoyang. Sedangkan sakit kepala, umumnya berupa nyeri; berdenyut, tertekan, teremas, terikat, atau seperti ditusuk-tusuk. Meskipun demikian, beberapa kondisi sakit kepala bisa disertai pusing, mual, dan muntah.
Jenis-jenis Sakit Kepala
Secara umum, sakit kepala dibagi menjadi dua kategori utama: primer dan sekunder. Sakit kepala primer tidak disebabkan oleh penyakit lain dan umumnya tidak berbahaya. Sebaliknya, sakit kepala sekunder disebabkan oleh penyakit lain dan berpotensi lebih serius.
Sakit kepala primer memiliki tiga tipe utama:
- Sakit kepala tipe tegang (tension)
- Migrain (sakit kepala sebelah)
- Sakit kepala klaster (jarang terjadi)
Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain:
- Masalah pada rongga mulut, gigi, dan tenggorokan
- Radang dan infeksi telinga
- Masalah pada hidung, seperti sinusitis
- Masalah pada mata, seperti glaukoma
- Kondisi serius di otak seperti tumor otak, perdarahan otak, stroke, penyumbatan pembuluh darah, atau infeksi seperti meningitis.
"Kalau yang sakit kepala primer ini, hampir sebagian besar tuh sakit kepala itu tidak berbahaya tidak mengancam jiwa. Nah yang sekunder ini yang berbahaya," tegas dr. Jeffry.
Kesimpulan
Kesimpulannya, membedakan pusing dan sakit kepala sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Perbedaan sensasi, serta pemahaman mengenai jenis dan penyebab sakit kepala, membantu dalam mengidentifikasi kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Jika mengalami sakit kepala yang parah, berkepanjangan, atau disertai gejala lain seperti pusing, mual, dan muntah, segera konsultasikan dengan dokter.