XL Axiata Siap Adopsi eSIM dan Biometrik: Revolusi Keamanan di Dunia Telekomunikasi Indonesia
XL Axiata mendukung kebijakan pemerintah dengan mengadopsi eSIM dan registrasi biometrik untuk meningkatkan keamanan dan transparansi layanan telekomunikasi di Indonesia.

Jakarta, 12 April 2025 - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengumumkan kesiapannya untuk mengadopsi teknologi Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) dan sistem registrasi pelanggan berbasis biometrik. Langkah ini merupakan respons positif terhadap peraturan baru pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam industri telekomunikasi Indonesia. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Rajeev Sethi, menyatakan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan yang lebih aman, efisien, dan terpercaya bagi pelanggan.
Penggunaan eSIM dan registrasi biometrik didorong oleh Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Kominfo) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pemanfaatan Teknologi eSIM dan Surat Edaran Direktur Jenderal Ekosistem Digital Nomor 5 Tahun 2025 tentang Registrasi Pelanggan Berbasis Biometrik. Kedua regulasi ini menandai langkah signifikan dalam modernisasi sistem telekomunikasi nasional. Proses registrasi eSIM akan diintegrasikan dengan verifikasi biometrik, termasuk pengenalan wajah, yang diverifikasi langsung dengan data Direktorat Jenderal Dukcapil.
Sistem ini akan membatasi satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya untuk maksimal tiga nomor telepon. Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan nomor dan meningkatkan keamanan serta transparansi. Dengan demikian, XL Axiata menunjukkan komitmennya terhadap keamanan data dan inovasi teknologi untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.
Revolusi Keamanan Digital dengan eSIM dan Biometrik
Integrasi eSIM dan teknologi biometrik merupakan bagian dari strategi XL Axiata untuk menghadirkan layanan digital yang lebih aman. Rajeev Sethi menekankan bahwa dengan infrastruktur yang kuat dan komitmen terhadap keamanan data, XL Axiata siap memimpin transformasi digital di industri ini. Kombinasi eSIM dan biometrik diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan nomor seluler untuk aktivitas kriminal seperti penyebaran hoaks, penipuan (scam), dan tindak pidana siber (fraud).
Teknologi ini juga mendukung kebijakan real-name registration dan mengurangi jumlah data palsu atau nomor-nomor bodong. Proses registrasi kartu dengan teknologi biometrik akan melibatkan pemindaian wajah pelanggan melalui perangkat khusus di Gerai XL. Sistem kemudian akan memvalidasi data biometrik terhadap identitas resmi di database kependudukan nasional. Proses ini menjamin akurasi dan keamanan data pelanggan.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa adopsi teknologi eSIM dan biometrik merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan kejahatan digital. "Langkah ini bukan hanya soal teknis, ini soal tanggung jawab bersama untuk menjaga ruang digital Indonesia agar tetap aman dan nyaman, terutama bagi masyarakat dan anak-anak yang rentan menjadi sasaran kejahatan digital," tegasnya.
Manfaat eSIM dan Registrasi Biometrik bagi Pelanggan
Bagi pelanggan XL Axiata, adopsi eSIM dan registrasi biometrik menawarkan sejumlah manfaat. eSIM memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam mengelola nomor telepon, tanpa perlu mengganti kartu fisik. Sementara itu, registrasi biometrik meningkatkan keamanan akun dan mencegah penyalahgunaan data pribadi.
Dengan sistem ini, pelanggan dapat merasa lebih aman dan terlindungi dari berbagai ancaman kejahatan siber. XL Axiata berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan melalui inovasi teknologi dan kolaborasi dengan pemerintah.
Penerapan teknologi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya di Indonesia. Dengan adanya verifikasi biometrik yang ketat, diharapkan akan semakin sulit bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aktivitas ilegal menggunakan nomor telepon seluler.
Kesimpulan
Adopsi eSIM dan registrasi biometrik oleh XL Axiata merupakan langkah progresif dalam meningkatkan keamanan dan transparansi di industri telekomunikasi Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap inovasi teknologi dan perlindungan data pelanggan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.