84 Persen Pebisnis di Indonesia Alami Insiden Keamanan SMS OTP, VIDA Tawarkan Solusi
PT Indonesia Digital Identity (VIDA) ungkap 84 persen pebisnis alami insiden keamanan SMS OTP dan 67 persen konsumen laporkan transaksi ilegal, mendorong solusi verifikasi identitas digital.

Jakarta, 8 Mei 2024 - Sebuah temuan mengejutkan datang dari PT Indonesia Digital Identity (VIDA), salah satu Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di Indonesia. Mereka mengungkapkan bahwa sebanyak 84 persen pelaku bisnis di Indonesia pernah mengalami insiden keamanan yang berkaitan dengan SMS OTP (One-Time Password). Lebih mengejutkan lagi, 67 persen konsumen juga melaporkan pernah mengalami transaksi yang tidak sah. Insiden ini terjadi di berbagai sektor bisnis di Indonesia, dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan transaksi digital.
Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur, mengungkapkan keprihatinannya terkait data tersebut dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Kamis lalu. "Data yang kami himpun menunjukkan adanya kerentanan yang perlu kita atasi bersama. Solusi verifikasi identitas digital yang kuat adalah kunci untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari ancaman siber," tegas Niki.
Ancaman siber yang semakin canggih dan meluas ini mendorong VIDA untuk menawarkan solusi verifikasi identitas digital yang lebih aman dan terpercaya. Hal ini penting untuk melindungi baik pelaku bisnis maupun konsumen dari kerugian finansial dan reputasi yang diakibatkan oleh kejahatan siber.
Solusi Verifikasi Identitas Digital VIDA
Sebagai respons terhadap tingginya angka insiden keamanan SMS OTP, VIDA menawarkan solusi verifikasi identitas digital dan tanda tangan elektronik VIDA Sign. Solusi ini dirancang untuk memperkuat keamanan transaksi digital di berbagai institusi, terutama di sektor jasa keuangan. Kerja sama telah terjalin dengan beberapa perusahaan ternama seperti Mandiri Taspen, Superbank, BCA Syariah, BNI Multifinance, OVO, dan Danasyariah, serta beberapa perusahaan fintech lending.
VIDA menyediakan infrastruktur keamanan digital yang komprehensif. Tidak hanya sebatas verifikasi identitas online, tetapi juga mencakup teknologi deteksi penipuan (fraud) untuk melawan ancaman keamanan berbasis AI dan mencegah penyalahgunaan AI untuk tujuan kriminal. Dengan demikian, perusahaan dan konsumen dapat merasa lebih aman dalam melakukan transaksi digital.
Penerapan verifikasi identitas digital yang komprehensif juga diharapkan dapat membangun kepercayaan pelaku bisnis dan konsumen terhadap pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang berkelanjutan. Kepercayaan ini penting untuk mendorong adopsi teknologi AI yang lebih luas dan bertanggung jawab.
Dukungan terhadap Kedaulatan AI Nasional
Langkah VIDA ini sejalan dengan upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengembangkan infrastruktur digital yang mumpuni guna mencapai kedaulatan AI nasional. Niki Luhur menekankan bahwa kedaulatan AI tidak hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem digital yang aman dan kondusif bagi inovasi.
VIDA berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kedaulatan AI Indonesia yang aman dan terpercaya. Inovasi dan kolaborasi ini menjadi kunci untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks.
Sebagai bukti komitmen global, VIDA juga telah memperluas jangkauan bisnisnya ke Filipina, membawa teknologi keamanan digital buatan Indonesia ke pasar internasional.
Dengan meningkatnya ancaman siber, solusi verifikasi identitas digital yang ditawarkan VIDA menjadi semakin krusial. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya di Indonesia, dan juga di kancah internasional.