Yayasan BUMN Luncurkan Zona Mendengar Jiwa: Wujudkan Sekolah Ramah Kesehatan Mental
Yayasan BUMN meluncurkan program Zona Mendengar Jiwa di sekolah-sekolah Jakarta untuk meningkatkan kesehatan mental siswa dan guru, mengatasi masalah kesehatan mental emosional yang tinggi di kalangan pelajar.

Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berinisiatif meluncurkan program inovatif bernama Zona Mendengar Jiwa. Program ini diresmikan di SMAN 41 Jakarta Utara dan bertujuan meningkatkan kesehatan mental siswa dan guru. Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Mendengar Jiwa yang lebih besar, menjawab kebutuhan mendesak akan dukungan kesehatan mental di lingkungan pendidikan.
Zona Mendengar Jiwa hadir sebagai solusi konkret atas permasalahan kesehatan mental di kalangan pelajar. Data dari Menteri BUMN Erick Thohir pada Hari Mendengar Jiwa 12 Oktober 2024 menunjukkan fakta mengejutkan: 60 persen pelajar SMP dan SMA menunjukkan gejala gangguan mental emosional. Oleh karena itu, upaya menciptakan ruang aman untuk berdiskusi dan konseling menjadi sangat penting.
Program ini melibatkan berbagai pihak untuk menjangkau lebih banyak siswa di Jakarta. Heru Komarudin, Manajer Program Kesehatan dan Kesejahteraan Yayasan BUMN, menjelaskan bahwa Zona Mendengar Jiwa akan diadakan di lima sekolah lainnya di Jakarta. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan kesehatan mental dan memberikan akses yang lebih baik bagi siswa.
Bagaimana Zona Mendengar Jiwa dijalankan? Di SMAN 41, program ini mencakup beberapa kegiatan. Siswa mendapatkan pembelajaran pengenalan emosi, teknik pernapasan, dan diskusi kelompok. Fasilitas pendukung seperti Bilik Cerita, Self Check-In, dan Dinding Curhat juga disediakan untuk membantu siswa mengekspresikan perasaan mereka secara anonim. Para guru pun tak luput dari perhatian; mereka menerima pelatihan Social-Emotional Learning (SEL) dan deteksi dini masalah kesehatan mental, dengan dukungan materi pembelajaran melalui majalah dinding interaktif, kode QR, dan sumber digital lainnya.
Lebih dari sekadar skrining kesehatan mental, Zona Mendengar Jiwa juga memfokuskan diri pada pelatihan guru bimbingan konseling. Tujuannya? Membangun ekosistem sekolah yang peduli dan suportif terhadap kesehatan mental siswa. Psikolog Eka Mitra Rachmawati, M.Psi, mengatakan bahwa program ini menjadi wadah refleksi teman sebaya dan sistem pendukung di sekolah. Ia menyoroti bahwa remaja menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan mental diri sendiri dan teman-temannya.
Yayasan BUMN menargetkan untuk menjangkau 30.000 siswa melalui berbagai program kesehatan mentalnya. Program Zona Mendengar Jiwa merupakan langkah strategis dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan menyediakan layanan yang komprehensif, Yayasan BUMN berupaya berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi muda yang sehat jiwa dan raga.
Kesimpulannya, Zona Mendengar Jiwa merupakan inisiatif yang sangat penting dan tepat guna. Program ini tidak hanya memberikan layanan kesehatan mental kepada siswa, tetapi juga memberdayakan guru dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih suportif. Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk memprioritaskan kesehatan mental para siswanya.