1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

5 Bulan Dipenjara, Terkuak Sifat Asli Ahok Dibelakang Awak Media

Penulis : Aleolea Sponge

12 Oktober 2017 09:36

Diskusi "Ahok: The Untold Story" digelar tepat lima bulan setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipenjara, pada Senin (9/10/2017).

Dalam diskusi tersebut banyak cerita-cerita menarik mengenai Ahok yang tak banyak diketahui publik.

Seorang yang tergabung dalam tim media kampanye Ahok, Neneng Herbawati, membongkar sikap asli Ahok.

Neneng menceritakan sikap asli Ahok di belakang para awak media.

Neneng mengatakan, menjaga Ahok agar tidak terlalu menanggapi berbagai pertanyaan dari wartawan merupakan hal yang sulit.

2 dari 2 halaman

Padahal, dirinya khawatir perkataan Ahok kepada wartawan bisa menjadi berita yang menjadi sentimen negatif.

Namun ternyata, Ahok malah tidak mempedulikan hal tersebut,

Ahok hanya memikirkan kerja para wartawan yang sudah menunggunya dari pagi hingga larut malam.

"Kita susah ngerem untuk tidak jawab pertanyaan wartawan, selalu ngingetin, 'Bapak, ada isu ABCD, kalau doorstop Bapak jangan jawab, normatif aja'. Tapi Bapak selalu jawab 'Kasihan dong wartawan dia datang pagi nungguin saya sampai malam, masa enggak kasih beritanya'," kata Neneng menirukan perkataan Ahok, Senin (9/10/2017).

Setiap hari, Neneng sudah berusaha untuk terus mengingatkan Ahok mengenai potensi berita negatif.

Namun, lagi-lagi Ahok terbuka dan selalu berkata apa yang diyakininya sendiri.

Menurut Neneng, Ahok tidak pernah takut menghadapi para awak media.

Sehingga, tugas Neneng hanyalah menyampaikan pada Ahok isu-isu yang kiranya akan ditanyakan oleh wartawan.

"Saya shalat subuh, yang bangunan Pak Ahok. Biasanya dari jam 12 malam, Pak Ahok akan nanya besok ngomong isu apa yang berkembang. Ketika Bapak ngomong gitu, luar biasa rasanya saya dipercaya Bapak untuk memberikan masukan," ujar Neneng.
Neneng juga menyampaikan satu hal yang membuatnya merasa istri Veronica Tan itu terbilang aneh.

Dirinya menganggap aneh lantaran Ahok tidak terlalu suka menjelaskan visi dan misinya saat berkampanye.

Menurut Ahok, warga sudah bisa melihat sendiri hasil kerjanya sehingga tidak perlu mengatakannya lagi di depan media.

Meski begitu, Neneng selalu meyakinkan Ahok bahwa menyampaikan kerjanya kepada publik tetap perlu dilakukan.

"Makanya setelah Rumah Lembang aktif, kita ikut Bapak, menyampaikan program ini terus beliau tanya 'Batasannya apa? Apa saya boleh improvisasi?' Saya bilang pasti, karena buat kami Pak Ahok cukup jadi diri sendiri enggak usah jadi orang lain, enggak perlu pencitraan," jelas Neneng.

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya