Ahli bedah ungkap fakta mengejutkan, penyebab meninggalnya Guru Budi tak hanya akibat pukulan
Penulis : Aleolea Sponge
6 Februari 2018 09:25
Guru Budi meninggal diduga mengalami patah tulang leher akibat penganiayaan yang dilakukan muridnya.
Planet Merdeka - Kabar guru tewas dianiaya siswa ramai diperbincangkan usai resmi diumumkan meninggal pada kamis (1/2/2018) malam. Semenjak ramai diperbincangkan, muncul beragam versi cerita terkait peristiwa ini. Demi meluruskan benang kusut, Polres Sampang menggelar konfrensi pers di Mapolres Sampang, Jawa Timur, pada hari jumat (2/2/2018) malam.
Bahkan kejadian tersebut masih membekas di ingatan netizen, Berdasarkan kabar terbaru, ternyata Achmad Budi Cahyono meregang nyawa tidak hanya akibat dipukuli anak didiknya sendiri. Rupanya ada faktor lain yang membuat sang guru honorer tidak dapat bertahan hidup.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Kompas.com, Spesialis bedah kepala dan leher di RSU Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Urip Mertedjo mengungkapkan Budi meninggal karena telah mengalami sesuatu yang fatal. Alumnus Universitas Negeri Malang tersebut diduga mengalami patah tulang leher akibat penganiayaan yang dilakukan muridnya.
Sang dokter menduga, ada benturan yang sangat keras di bagian leher, hingga membuat patah. Meski demikian, sebenarnya bukan hanya karena faktor ini saja yang menyebabkan sang guru kehilangan nyawanya.
Diduga tenaga pendidik yang mengajar seni lukis juga lamban ditangani. Korban disebutkan hanya dirawat tidak lebih dari 1 jam. Setelahnya, dirinya dinyatakan telah meninggal. Berdasarkan informasi yang diperoleh sebelum dirujuk ke RSU Dr. Soetomo di Surabaya, korban sempat dilarikan ke puskesmas lalu ke UGD RSUD Sampang.
Sementara, pasien patah tulang leher perlu penanganan khusus, yakni intubasi. Pasien idealnya diberikan alat bantu pernafasan yang khusus.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.