1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Cegah Banjir Cijambe, PMO Jabodetabek-punjur Siapkan Solusi

Penulis : Mulyono Sri Hutomo

21 September 2021 22:43

Project Management Office (PMO) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabek-punjur) menyiapkan solusi pencegahan banjir dan luapan air baru di Kota dan Kabupaten Bekasi

Merdeka.com - Project Management Office (PMO) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabek-punjur) menyiapkan solusi pencegahan banjir dan luapan air baru di Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

PMO Jabodetabek-punjur, merupakan tim kerja di bawah Ketua Tim Koordinasi dan Tim Pelaksana Jabodetabek-punjur sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-punjur.

PMO Jabodetabek-punjur diberikan tugas dan kewenangan untuk sinkronisasi program dan anggaran, inovasi, dan debottlenecking isu permasalahan perkotaan seperti banjir, sampah dan sanitasi, ketersediaan air bersih, kemacetan, kawasan kumuh dan bangunan ilegal, serta kebutuhan lahan pantai utara. Sungai Cijambe, merupakan bagian dari permasalahan banjir dan sampah yang mendapatkan perhatian secara khusus dari PMO Jabodetabek-punjur.

Satu lokasi perhatian PMO Jabodetabek-punjur adalah titik luapan air baru terjadi di wilayah Sungai Cijambe. Sejak awal tahun 2020 hingga 2021, delapan kecamatan di Kota Bekasi dan 18 kecamatan di Kabupaten Bekasi dilanda banjir saat musim hujan dengan ketinggian air hingga 1,50 meter.

"Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Forum Peduli Cijambe, banjir yang sebelumnya tidak pernah terjadi ini mengakibatkan terhambatnya akses lalu lintas, pemadaman listrik, terendamnya pemukiman warga, hingga memakan korban jiwa. Banjir dan luapan air kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya limpasan air akibat perubahan tutupan lahan yang cukup masif dalam beberapa tahun terakhir, banyaknya sampah yang menumpuk di hilir sungai, serta sedimentasi yang cukup tinggi di beberapa titik," kata Direktur PMO Jabodetabek-punjur, Wisnubroto Sarosa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/9/2021).

Ia menambahkan, untuk mengatasinya, PMO Jabodetabek-punjur bersama dengan instansi pemerintah terkait seperti BBWSCC Kementerian PUPERA, Pemerintah Daerah Kota Bekasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, serta masyarakat melalui Forum Peduli Cijambe (FPC), mulai melaksanakan beberapa program pengendalian banjir di Sungai Cijambe.

"Secara bertahap, dilakukan kegiatan pengangkatan sedimentasi, optimalisasi alur sungai, peninggian talud, penyelesaian masalah sampah, dan peningkatan kapasitas debit aliran pada crossing toll," ujar Wisnubroto Sarosa.

Ditemui di tempat terpisah, Pengurus Forum Peduli Cijambe (FPC), Riza Musa mengatakan, pengangkatan sedimentasi telah dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumberdaya Air Kabupaten Bekasi sejak hari Minggu, 12 September 2021 lalu.

Sampai dengan hari Senin, 20 September 2021, pengangkatan sedimentasi telah dilakukan di segmen 1, yaitu kawasan 1 km dari titik nol. Riza menambahkan, tanah sedimentasi ini nantinya akan diambil oleh pengembang untuk dijadikan bahan pembuatan tanggul.

“Target minggu ini pengangkatan sedimen akan selesai hingga titik nol, baru nanti akan dilanjut ke titik lainnya,” ujarnya.
 
Bersamaan dengan pengangkatan sedimen di segmen 1 Sungai Cijambe, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi juga menargetkan pemasangan trash net di tiga (3) titik di Sungai Cijambe. Tiga titik tersebut berlokasi di sekitar Perumahan Pondok Timur Indah (PTI), Kabupaten Bekasi.

Pemasangan trash net ini nantinya akan diikuti dengan pemasangan jaring apung yang akan dilakukan oleh masing-masing pengembang di area Sungai Cijambe. Trash net dan jaring apung yang akan dipasang tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan sampah di sungai Cijambe yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Selain pemasangan trash net, masyarakat juga akan berupaya untuk mengurangi sampah dan sedimentasi di Sungai Cijambe, dengan melakukan penertiban dan pengendalian kebun pisang milik warga yang ditanam di dangkalan sungai.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, serta partisipasi masyarakat melalui komunitas, diharapkan dapat mendorong terselesaikannya permasalahan banjir dan sampah di Sungai Cijambe, dan dapat menjadi contoh untuk penyelesaian permasalahan banjir dan sampai di sungai-sungai lainnya di wilayah Jabodetabek-punjur.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya