China-Taiwan Makin Panas, Indonesia Wajib Waspada
Penulis : Rahmad
24 Agustus 2022 15:32
Dapat mempengaruhi arus perdagangan di mana Tiongkok dan Taiwan merupakan mitra perdagangan.
Planet Merdeka - Memanasnya konflik Tiongkok-Taiwan akhir-akhir ini menjadi perhatian dunia. CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani mengatakan, peningkatan ketegangan geopolitik antara China-Taiwan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
"Pemerintah perlu mewaspadai kondisi ini karena dapat mempengaruhi arus perdagangan di mana Tiongkok dan Taiwan merupakan mitra perdagangan penting Indonesia baik dalam hal ekspor maupun impor," kata Johanna di Jakarta, Selasa (23/08/2022).
Menurutnya, pemerintah perlu menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri, misalnya dengan melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor sehingga mengurangi ketergantungan pada Tiongkok.
"Termasuk menjajaki potensi pasar luar negeri lainnya seperti India dan juga beberapa negara lainnya," tegas Johanna.
Di sisi lain, ekonom memprediksi panasnya hubungan Tionkok-Taiwan berdampak dahsyat kepada Indonesia ketimbang invasi Rusia dan Ukraina saat ini.
Impor Indonesia dari Taiwan mencapai USD 4,4 miliar.
Sebab, menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, Indonesia memiliki hubungan dagang lebih besar dengan Tiongkok dan Taiwan ketimbang dengan Rusia dan Ukraina. Bhima menyebut Tiongkok dan Taiwan merupakan tujuan ekspor tradisional Indonesia dengan masing-masing 21 persen dan 11 persen dari total ekspor."Artinya, 32 persen atau sepertiga ekspor Indonesia terancam dan juga berpotensi untuk menurunkan surplus neraca dagang," kata Bhima.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tiongkok merupakan negara terbesar tujuan ekspor non-migas senilai USD 5,09 miliar. Tiongkok juga merupakan pemasok barang impor non-migas terbesar selama periode Januari - Juni 2022 senilai USD 32,08 miliar atau setara 33,17 persen dari total impor.
Ekspor Indonesia ke Taiwan sepanjang tahun lalu mencapai sekitar USD 6,9 miliar yang didominasi oleh ekspor besi dan baja sekitar USD2,7 miliar, dan Bahan Bakar Mineral (HS 27) mencapai USD 1,8 miliar. Impor Indonesia dari Taiwan mencapai USD 4,4 miliar dan didominasi oleh impor mesin dan peralatan listrik yang mencapai USD 1,5 miliar.
Tidak hanya itu, konflik tersebut juga berdampak terhadap mobilitas perdagangan dan juga investasi Indonesia. [*RMD]
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.