1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Humphrey Berharap Debat Capres Cawapres Putaran Kedua Harus Dipersiapkan Secara Matang Formatnya

Penulis : Iwan.S

14 Februari 2019 14:23

Di debat kedua nanti tidak ada kisi - kisi atau bocoran untuk peserta debat.

Planet Merdeka - Jelang debat Capres-Cawapres, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasil Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, berharap Debat kedua yang akan digelar pada tanggal 17 Februari mendatang bisa lebih menarik dan berbeda dengan debat pertama.

Di debat kedua nanti tidak ada kisi - kisi atau bocoran untuk peserta debat antara Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) atau Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Artinya dalam debat kedua nanti otentiknya jawaban dari sang capres di panggung terlihat jelas," ujar Humphrey di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Humphrey menegaskan, debat kedua nanti harus dipersiapkan format secara matang, sehingga bisa memunculkan konsep atau gagasan besar dari peserta debat.

Dalam debat kedua nanti yang tampil hanya dua Capres sehingga waktunya cukup tersedia memunculkan argumentasi yamg bernas atau bermutu yang didukung data dan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.

"Dalam debat nanti ada segmen pertarungan bebas di antara kedua peserta yang bisa menciptakan suasana debat sesungguhnya. Ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kedua Capres," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Debat nanti harus membahas tentang kemanfaatan bagi masyarakat banyak.

Humphrey meminta moderator dalam debat nanti bisa mempertajam beberapa isue yang saat ini sedang hangat. Sehingga masing-masing isue dalam tema debat bisa memunculkan perbedaan yang kontras baik dari kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini yakni Jokowi dengan kritik yang tajam dari Prabowo, termasuk solusi ke depannya jika Prabowo menjadi presiden.

"Dengan demikian maka pada debat kedua nanti ada kemunculan argumentasi keberhasilan vs kegagalan yang cukup mencolok," tegasnya.

Humphrey menuturkan, argumentasi tajam akan tambah menarik jika dikaitkan dengan kasus impor pangan, kasus Freeport, kasus infrastruktur. Artinya dalam debat nanti jangan hanya bicara normatif saja. Sehingga membuat suasana debat tidak menarik dan sulit dipahami.

Oleh karena itu dalam debat nanti harus membahas tentang kemanfaatan bagi masyarakat banyak.

"Bicaralah tentang kondisi ril di masyarakat saat ini. Bicaralah yang masyarakat biasa paham implementasi konkret gagasan besar dari masing-masing capres. Kalau situasi ini tercipta dalam debat kedua maka bisa dinilai debat kedua nanti berhasil," paparnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : iwan-gondrong

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya