1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Kronologi Kecelakaan Ambulans Pembawa Jenazah Tabrak Truk yang Tewaskan 5 Orang

Penulis : Moana

20 September 2019 11:42

Kecelakaan maut di Tol Pejagan - Pemalang

Planet Merdeka - Kecelakaan maut yang memakan korban jiwa kembali terjadi. Kali ini peristiwa nahas tersebut terjadi di ruas Tol Pejagan-Pemalang Km 300+400 Kabupaten Tegal, tepatnya di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja. Kecelakaan ini terjadi pada Kamis (19/09/2019) sore.

Kecelakaan itu melibatkan ambulans pembawa jenazah dan truk. Akibat peristiwa nahas tersebut, 5 orang meninggal dunia.

2 dari 12 halaman

4 korban meninggal di lokasi, satu korban di rumah sakit

Sopir ambulans beserta empat penumpang meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya menghantam bagian belakang truk. Sopir ambulans bernama Satimun (38) yang merupakan warga Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang bersama tiga penumpang meninggal seketika di lokasi kecelakaan.

Sementara itu, salah satu korban meninggal di Rumah Sakit Siaga Medika Pemalang. Korban mengalami luka parah di bagian kepalanya.
3 dari 12 halaman

Terjadi sekitar pukul 17.00 WIB

Terkait kecelakaan maut ini, Kasat Lantas Polres Tegal, AKP M Adiel Aristo membeberkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

“Kecelakaan antara mobil ambulans pengangkut jenazah dan truk terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Pengemudi mobil jenazah dan tiga penumpang meninggal di lokasi kejadian. Seorang lagi meninggal di rumah sakit,” paparnya.
4 dari 12 halaman

Bawa jenazah ke Klaten

Mobil ambulans milik Paguyuban Sosial Perawatan Jenazah Arrahman bernomor polisi B8702CW itu diketahui hendak mengantarkan jenazah ke daerah Klaten, Jawa Tengah.

Meski demikian, M Adiel tak menyebutkan nama jenazah yang hendak diantarkan oleh mobil ambulans tersebut. Mobil ambulans tersebut diketahui berasal dari Griya Serpong Asri, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
5 dari 12 halaman

Mobil melaju dari arah barat

Sopir adalah Satimun, di dalam ambulans juga ada Imam (40), Nasid (37), Rohmadi (40), dan Sarjito (45). Selain Nasid, seluruh penumpang dalam ambulans tersebut merupakan warga RT 1 RW 5 Desa Suradita Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Sementara Nasid adalah warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

“Jadi mobil jenazah dikemudikan Satimun itu melaju dari arah barat menuju timur,” ujar M Adiel.
6 dari 12 halaman

Hilang kendali

Lebih lanjut, M Adiel membeberkan kronologi kecelakaan maut tersebut. Menurut M Adiel, saat itu, mobil yang dikendarai oleh Satimun tersebut berpindah lajur ke kanan. Mobil itu kemudian kehilangan kendali hingga Satimun membanting setir ke kiri.

“Saat berpindah lajur ke kanan di lokasi, mobil hilang kendali dan pengemudi membanting kemudi ke kiri,” terangnya.
7 dari 12 halaman

Sopir truk selamat

Mobil ambulans itu pun kemudian oleng dan menghantam bagian belakang truk Hino bernopol B 9562 UIU yang tengah melaju di lajur kiri. Meskipun terlibat tabrakan dengan mobil ambulans tersebut, sopir truk yang diketahui bernama Zaenal Abidin (43) yang warga Desa Srimulya, Kecamatan Semarang Barong, Kota Palembang, Sumatera Selatan dinyatakan selamat dan tak mengalami luka.

"Sopir truk selamat, tidak mengalami luka,” imbuhnya.
8 dari 12 halaman

Dievakuasi ke rumah sakit

M Adiel menyebut petugas yang datang ke lokasi fokus untuk melakukan penanganan. Dan seluruh korban dibawa ke RS Siaga Medika, Pemalang. Bukan hanya kelima korban yang ada di dalam mobil tersebut yang dievakuasi ke rumah sakit, namun jenazah yang akan diantarkan ke Klaten juga dibawa ke rumah sakit tersebut.

“Ada korban kritis yakni Sarjito yang kemudian meninggal dunia. Seluruh jenazah korban berada di RS Siaga Medika. Begitu pula jenazah yang hendak diantarkan ke Klaten. Mereka merupakan warga Tangerang,” tandasnya.
9 dari 12 halaman

Melaju di jalur lambat

Sementara itu, Zaenal sopir truk tersebut menuturkan bahwa ia elaju dari arah barat ke timur. Kala itu, Zaenal mengaku bahwa dirinya mengemudikan truknya dengan kecepatan 50 km/jam di jalur lambat.

"Dari arah barat (Lampung) ke timur (Surabaya). Ya 50 (km/jam) lah, kalau dari belakang (ambulans) saya kurang tahu," kata Zaenal.
10 dari 12 halaman

Ditabrak dari belakang

Zaenal mengatakan kala itu, dirinya tak melihat ada ambulans di bagian belakang. Dan barulah ketika ambulans itu menabrak bagian belakang truk yang dikemudikannya, Zaenal baru tersadar.

Setelah ditabrak, Zaenal takut untuk menghentikan truknya karena bisa mengakibatkan tabrakan beruntun. Kala itu, Zaenal mengemudikan truknya dengan pelan ke arah kiri.

"Sempat saya lihat belakang, kalau berhenti takutnya tabrakan beruntun Pak, saya langsung jalan pelan ke kiri," ujar Zaenal.
11 dari 12 halaman

Semua korban terjepit

Ia pun turun dan kemudian membantu para korban yang ada di dalam mobil ambulans tersebut. Namun, saat hendak membantu korban, ternyata mereka sudah meninggal. Menurut Zaenal semua korban sudah dalam keadaan terjepit.

“Saya langsung bantu korban, ternyata korban sudah pada meninggal, semua. Saya mau buka pintu enggak bisa, sudah kejepit semua," paparnya.
12 dari 12 halaman

Beriringan dengan mobil keluarga

Sedangkan kata Zaenal, saat itu di belakang ambulans juga ada mobil lain dari iringan keluarga jenazah. Menurut Zaenal, kala itu mobil keluarga pengantar jenazah itu ada sekitar 4 mobil.

"Kalau enggak salah ada empat (mobil) dari keluarga itu," kata Zaenal.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya