1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Ludruk Madura Sambut Tahun Baru 2019 di Rumah Pergerakan Gusdur

Penulis : Official News

31 Desember 2018 09:33

Silaturahmi Membawa Pesan Kerukunan

Menyambut tahun 2O19 dan sebagai ungkapan rasa syukur telah melewati tahun 2018, Rumah Pergerakan Gus Dur menyelenggarakan Kesenian Ludruk Madura di Jakarta, minggu malam (30/12).

Kelompok Ludruk Rukun Karya dari Sumenep dengan awak 75 orang diboyong ke Jakarta, "Untuk memenuhi permintaan warga Madura yg ada di Jabodetabek," kata Yenny Wahid dalam pidatonya di awal acara. "Masih satu rangkaian dalam acara Haul Gus Dur."

Kepada tamu dan pengunjung warga asal Madura di jabodetabek yang menyesaki tempat acara di kawasan Kalibata Timur itu, Yenny, atas nama bunda Shinta Nuriyah Wahid yang juga hadir, memohon hadiah Alfatihah untuk Mendiang Gus Dur.

Tokoh Madura di Jakarta, Jenderal Pol Badrotin Haiti, menyampaikan rasa senangnya bisa hadir bersama warga Madura untuk mendoakan dan mengenang Gus Dur. Sekaligus menyaksikan grup ludruk yang oaling populer di Madura. Badrotin meminta pagelaran semarak ini sebagai ajang silaturahmi. "Silaturahmi yang membawa pesan pesan kerukunan," kata mantan Kapolri itu.

Menteri ESDM Ignatius Jonan bersama istri hadir dan memberikan sambutannya sebagai Arek Soroboyo. "Hadir di sini mengingatkan masa kecil saya sering menonton ludruk di THR Surabaya," ujarnya.

Ketua Umum Pemuda Muhammadyah Sunanto yang berasal dari Sumenep sempat meledek tuan rumah penyelenggara. "Mbak Yenny pasti tidak paham bahasa Madura Ludruk ini," kata Cak Nanto yang mengaku sejak kecil menyukai ludruk.

Pertunjukan yang lengkap dengan sajian kuliner khas Madura : sate dan soto sulung itu berjalan semarak. Pengunjung membludak datang dari komunitas Madura di Jabodetabek bahkan ada yang dari Cilegon. Mereka menikmati ludruk hingga lewat tengah malam.

Yang menarik dari ludruk ini adalah pemainnya semua laki-laki. Bahkan yang berperan sebagai perempuan pun adalah laki-laki.

Ludruk Rukun Karya memang digandrungi warga Madura hingga di luar Madura. "Jadwal kami sudah penuh hingga dua tahun ke depan," kata Edi Suhendi, pimpinan Rukun Karya. Bahkan ada yang sudah booking untuk tahun 2027.

Edi mengungkapkan kemungkinan Yenny Wahid akan kembali mengundang ludruk Rukun Karya untuk tampil di panggung kesenian di Jakarta dan Singapura.

KH. Muhammad Shalahuddin, dikenal sebagai Gus Mamak, pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menjelaskan relevansi ludruk di era Milenial.

"Kesenian tradisional masih relevan. Ini masih dapat menjadi sarana edukasi dan transformasi berbagai kelompok budaya." pungkasnya, (ril/ad)

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : heritambora

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya