Masih Ada Sperma Menempel di Kemaluan Mayat Tanpa Busana di Purwodadi
Penulis : Aleolea Sponge
28 September 2017 09:21
Warga Pasuruan, Jawa Timur dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di pinggir sawah, Selasa (26/9/2017).
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menemukan identitas perempuan tersebut.
Diketahui korban berinisial EY dan masih berusia 16 tahun.
Korban yang merupakan warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas dalam kondisi setengah telanjang.
Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan banyak luka.
Yang mengejutkan, polisi menemukan ada bekas sperma di kemaluan korban.
Berikut 5 fakta soal penemuan jasad gadis setengah telanjang di tengah sawah, dikutip dari Surya.co.id.
1. Sempat Menghilang
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Tinton Yudha Riambodo menjelaskan, dalam penyelidikan sementara, diketahui, korban ini menghilang satu hari sebelum ditemukan tewas mengenaskan.
"Orang tua ketemu terakhir ya Senin (25/9/2017) malam. Setelah itu, tidak ada kabar,dan menghilang. Orang tua sangat shock mendengar kabar dan melihat kondisi anaknya yang tewas mengenaskan itu," tambah dia.
Menurut Tinton, saat ini, timnya sedang bergerak.
Ia menyebut, pihaknya masih mengembangkan kasus ini.
"Kami masih mendalami kasus ini. Tim kami bagi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Mohon doa dan bantuannya, agar kasus ini bisa segera terungkap," papar mantan Kasatreskrim Polres Lumajang tersebut.
2. Celana di Semak-Semak dan Ada Balok di Samping Jasadnya
Polisi memastikan kalau Ey adalah korban pembunuhan.
Kepastian itu dibuat pasca polisi mendapatkan hasil visum dan otopsi dari pihak rumah sakit.
Tinton mengatakan, dari hasil rumah sakit, korban ini mengalami luka di bagian kepala.
Luka di kepala korban ini cukup parah.
"Diduga kuat, luka di kepala korban ini yang akhirnya membuat korban meninggal dunia. Ada pukulan keras yang dialami korban," katanya kepada SURYA.co.id, Rabu (27/9/2017).
Dia menjelaskan, dalam hasil pemeriksaan, luka di kepala korban ini diakibatkan pukulan benda tumpul.
Dari lokasi, polisi menemukan pakaian dalam korban.
Pakaian dalam ini ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.
Ada sandal yang juga diduga milik korban.
Tak hanya itu, celana juga ditemukan di semak-semak.
Yang paling mengejutkan, polisi menemukan kayu balok di dekat mayat korban.
3. Jarang Pulang dan Suka Ikut Trek-Trekkan
Kepada SURYA.co.id, ibu dua anak itu menceritakan keseharian putri sulungnya itu selama hidup.
"Memang sering ga pulang. Bahkan pernah sampai 2 bulan tidak pulang ke rumah dan tidak izin," ceritanya.
Putrinya yang merupakan lulusan SMP Maarif Lawang itu tidak mau melanjutkan sekolah dan sedang mencari kerja.
"Sempat kerja jaga toko di Pasar Lawang. Dia tidak mau sekolah lagi, ikut teman-temannya," lanjut Indra sambil menyalami para tetangga yang terus berdatangan.
Indra yang bekerja sebagai penjual tahu bakso itu mengatakan, EPN adalah anak yang pendiam namun seringkali ketus saat berbicara pada orang lain.
"Dia ikut teman-temannya, trek-trekan (balapan). Tapi saya yakin itu bukan inisiatif dia sendiri untuk ikut-ikut seperti itu," ujar wanita berjilbab itu.
Kebiasaan jarang pulang itu sudah berlangsung selama satu tahun terakhir atau lebih tepatnya setelah ia lulus SMP.
Bahkan sejak masih duduk di bangku SMP, EPN sering membolos sekolah.
4. Nangis saat Dinasehati
Ariyanto, Ayah korban sama sekali belum bertemu dengan sang putri sejak Agustus lalu.
Pekerjaan proyeknya mengharuskannya berada di Jakarta hingga Minggu lalu (24/9/2017).
"Terakhir saya kontak dia saat ada hajatan keluarga di Blitar tanggal 15 September kemarin. Posisinya saat itu ia sudah lama tidak pulang ke rumah, tapi saya dikabari ibunya dia datang ke Blitar," tutur Ariyanto.
Saat itu, Ariyanto meminta bicara dengan EPN lewat sambungan telepon.
"Ketika itu saya minta dia stay di rumah saja, bantu ibu dan jaga adik. Saat itu dia menangis. Saya sarankan juga cari kerja lagi jaga toko di Pasar Lawang. Kebetulan masih ada saudara yang punya toko, nanti bisa saya mintakan kerjaan," cerita dia.
5. Sperma di Kemaluan
Meski polisi sudah mengantongi identitas korban pembunuhan EY, dan hasil pemeriksaan dari tim medis, tapi Satreskrim Polres Pasuruan belum bisa menentukan apa kira-kira motif pembunuhan anak dibawah umur itu.
Sumber di internal kepolisian menyebut, ada beberapa kemungkinan motif yang melatarbelakangi pembunuhan EY ini.
Ada dugaan kuat karena harta, atau persetubuhan, atau juga yang lainnya.
Sebab, dalam penyelidikan sementara, korban ini kehilangan harta bendanya, seperti dompet, dan hanpdhone.
Namun, belum ada rincian apa saja barang yang hilang. Sebab, pihak keluarga pun tidak mengetahui, korban terakhir kali membawa barang berharga apa saja.
Yang paling mengejutkan, ketika, dalam hasil pemeriksaan juga ditemukan bekas sperma di vagina korban.
Ada indikasi kuat, bahwa korban ini sebelum dibunuh sempat disetubuhi.
Itu terlihat dari bekas sperma yang masih menempel di vagina korban.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Tinton Yudha Riambodo tidak menampik hal itu. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti sebanyak mungkin untuk mengungkap kasus pembunuhansadis tersbut.
"Kami masih belum bisa tentukan motifnya apa. Yang jelas, kami sedang berusaha mengejar pelaku pembunuhan EY tersebut," katanya.
sumber
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.