1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Nekat Kabur dengan Pria Lain Usai Menikah, Setelah Kembali Wanita ini Dibunuh Suami

Penulis : Moana

19 Juni 2020 14:12

Seorang wanita kabur usai menikah

Planet Merdeka - Nasib tragis dialami oleh seorang wanita yang berusia 19 tahun. Wanita muda ini tewas di tangan suaminya sendiri. Hal ini lantaran sang suami dengan tega memenggal kepala istrinya dan meninggalkan jasadnya begitu saja.

Peristiwa ini sendiri bermula ketika wanita tersebut menikah atas dasar paksaan. Wanita muda itu memilih kabur dua hari setelah menikah dengan sang suami. Dalam pernyataan kepada polisi disebutkan jika wanita tersebut nekat kabur bersama pria lain yang merupakan selingkuhannya.

2 dari 4 halaman

Menyerahkan diri

Kejadian ini sendiri telah setahun berlalu. Saat mengetahui istrinya tak ada di rumah, pria itu langsung berusaha mencarinya selama setahun lebih. Hingga akhirnya ia berhasil menemukan sang istri di Masshhad, dan berdalih telah memaafkan sang istri yang kabur tersebut.

Namun, rupanya ia menyimpan dendam hingga tega membunuh istrinya. Dilansir dari Daily Mail, sang suami (23) yang masih merupakan sepupu wanita itu menyerahkan diri ke polisi usai menjalankan aksi kejinya tersebut. Pelaku ke kantor polisi sambil menenteng pisau bersimbah darah. Pria itu ke kantor polisi di Abadan, Iran pada Senin (15/6/2019) sekita pukul 10.30 pagi.
3 dari 4 halaman

Membunuh di waktu yang tepat

Kepada polisi pria tersebut mengaku tega memenggal kepala istrinya karena tak setia. Usai menjalankan aksi kejinya tersebut, tubuh wanita muda itu ditinggal begitu saja di sekitar sungai Bahmanshir.

Ketika diinterogasi oleh penyidik, pria itu mengatakan bahwa ia memenggal kepala istrinya di 'waktu yang tepat'. Sementara itu, menurut hukum di Iran, seorang suami dapat langsung membunuh istrinya tanpa memberi hukuman terlebih dahulu jika terbukti benar-benar selingkuh. Akan tetapi di kasus ini, media lokal menyebut wanita muda itu sebagai "pengantin yang kabur" usai meninggalkan suaminya yang baru dinikahinya 2 hari.

4 dari 4 halaman

Pelaku pembunuhan bukan buronan

Kasus pembunuhan yang juga dikenal dengan istilah honor killings ini terjadi di provinsi Khuzestan, Iran. Wilayah itu sendiri memang identik dengan kasus-kasus honor killings. Sementara itu, menurut ahli patologi sosial yang dikutip Daily Mail, kebanyakan pria yang melakukan honor killings menderita penyakit fisik dan mental.

Mereka menganggap istri dan anak perempuannya sebagai bagian dari harta benda mereka. Mantan Ketua Pengadilan Provinsi Khuzestan, Abbas Jafari Dolatabadi menganggap terjadinya honor killings sebagai masalah serius di provinsi tersebut. Iapun mengatakan bahwa, honor killings di Khuzestan telah "disahkan". Selain itu dalam kebiasaan setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku pembunuhan ini sama sekali bukan buronan.

"Sayangnya, honor killings terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis, dan keluarga para korban biasanya tidak menuntut hukuman dari si pembunuh," ujarnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya