1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Seorang adik tega habisi nyawa kakak kandungnya di hadapan sang ayah

Penulis : Moana

28 Februari 2019 10:44

Seorang adik bunuh kakaknya di Lampung

Kabar pembunuhan kembali terjadi di Indonesia dan menggegerkan masyarakat. Dan lagi-lagi peristiwa sadis itu terjadi di wilayah Lampung. Peristiwa mengejutkan itu terjadi di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara pada Rabu (27/2/2019). 

Seorang pria bernama Anang Afandi (30) meregang nyawa di tangan adiknya sendiri Panji Putra alias Puput (27). Anang dihabisi oleh Puput dihadapan sang ayah Muhammad (65). Peristiwa itu terjadi pada Rabu 27 Februari 2019 sekitar pukul 07.00 WIB.

2 dari 9 halaman

Fisik Muhammad dalam kondisi lemah

Meskipun peristiwa itu terjadi di hadapan Muhammad yang merupakan orangtua pelaku dan korban, tetapi ia tak bisa melakukan hal apapun.

Pasalnya kondisi fisik Muhammad dalam keadaan lemah. Sehingga ia tak bisa berbuat apa-apa saat Anang dihabisi oleh adik kandungnya sendiri.
3 dari 9 halaman

Istri Anang merasa ganjil dengan sikap suaminya

Rukati (29) yang merupakan istri dari Anang, masih ingat betul pada malam sebelum kejadian, suaminya saat itu belum tidur. Padahal, kebiasaan Anang tidur sekitar pukul 22.00 WIB. Rukati pun merasa ganjil, dengan sikap sang suami.

"Saya tadi sempat nanya. Kenapa sudah dini hari mas kok tidak tidur," ujarnya.

Atas pertanyaan itu, Anang menjawabnya baru saja memindahkan foto ibunya. Pasalnya diketahui bahwa pada Selasa 26 Februari 2019 lalu, di rumah mertuanya sedang menggelar acara 40 hari Ibu Anang.
4 dari 9 halaman

Ada keributan di rumah Muhammad

Kemudian pada Rabu pagi, Rukati mendadak mendapat telepon dari Rayi Endang, kakak iparnya yang mengabarkan sedang terjadi keributan di rumah mertuanya. Rukati pun mengatakan pada suaminya untuk datang ke rumah orangtuanya.

"Saya bilang ke suami, coba mas lihat ke sana," jelasnya.
5 dari 9 halaman

Anang ditusuk oleh Puput

Rukati pun bersama dengan suaminya lantas ke rumah mertuany yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya. Rupanya, kedatangannya itu menjadi malapetaka bagi Anang. Anang ditusuk di bagian dada kirinya oleh Puput, adik kandungnya sendiri. Sontak saja, Anang pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Namun, sayang nyawa Anang tak tertolong, ia pun meninggal dunia.

"Kami langsung bawa ke RSU Ryacudu habis kejadian itu. Tapi nyawa nya tidak bisa terselamatkan, hingga meninggal dunia," katanya.


6 dari 9 halaman

Puput tak terima dimarahi oleh Anang

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Utara, Ajun Komisaris Donny Kristian Bara'langi mengatakan bahwa kejadian pembunuhan tersebut terjadi diduga lantaran Puput tak terima dimarahi oleh korban. Hingga akhirnya ia nekat menusuk kakak kandungnya.

Saat itu, Anang memarahi pelaku, karena tak terima dengan sikap sang kakak, Puput langsung mengambil pisau yang ada di dapur. Puput, langsung menusukkan pisau tersebut sebanyak dua kali ke dada dan punggung korban.
7 dari 9 halaman

Puput berhasil diamankan

Usai melakukan penusukan terhadap kakaknya, Puput langsung kabur ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah orangtuanya. Dan beberapa waktu kemudian, Puput pun berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Anggota reskrim Polres dan anggota Polsek mengamankan Puput setengah jam usai kejadian," ujarnya.


8 dari 9 halaman

Ancaman hukuman

Atas perbuatannya itu, Puput dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman paling lama seumur hidup.

Saat ini, Puput pun sudah diamankan di Polres Lampung Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
9 dari 9 halaman

Diduga mengalami depresi

Berdasarkan dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Puput diduga mengalami depresi. Puput mengaku dirinya menusuk korban karena ia hendak ditampar oleh kakaknya.

Sontak saja Puput langsung mengambil pisau di dapur kemudian, menusukkannya pada dada kiri dan punggung kakaknya. Sebelum kejadian, pelaku ternyata sempat membuatkan kopi untuk ayahnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya