Skandal Eks Petinggi Garuda Mencuat, Said Didu: Di BUMN Tidak Boleh Membiayai Istri Apalagi "Istri-istri"
Penulis : Queen
11 Desember 2019 11:04
Eks Dirut Garuda dipecat Erick Thohir
Planet Merdeka - Skandal Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara atas kasus penyalahgunaan dalam mengunakan jabatan dan wewenang telah menjadi perbincangan hangat publik.
Dipecatnya sang Dirut lantaran penyelundupan sejumlah barang mewah di lambung pesawat Garuda hingga menyebabkan kerugian negara hingga Menteri BUMN, Erick Thohir, mencopot Ari Askhara.
Said Didu sebut pejabat tersebut penikmat jabatan
Mencuatnya kasus penyelundupan Harley, kehidupan pribadi Ari Askhara juga ikut terkuak. Ari Askhara dikabarkan memiliki hubungan dengan pramugari yang diduga sebagai istri simpananya. Dilansir dari Youtube Kompas TV, Sapa Indonesia Malam pada Minggu (8/12/2019) Mantan Sekertaris BUMN ikut menangapi skandal Ari Askhara."Orang kalau sudah menjadi penikmat jabatan itu sudah masuk dalam jalan pintu sesat itu istilah saya," ungkapnya.
Said Didu, bahkan menyebutnya sebagai penikmat jabatan yang berlaga menirukan kewibawaan Bung Karno.
"Hari ini kita lihat persis dia betul-betul penikmat jabatan, lihat pada saat hari ulang tahun proklamasi jadi Bung Karno dia," ungkapnya.
"Pas turun dari pesawat kemarin, disambut temen-temennya pakai moge, jadi penikmat betul itu," tambahnya.
Said Didu beri tanggapan soal publik figur
Menurut Said Didu, saat sudah memutuskan untuk menjadi publik figur, seharusnya tak membuat seseorang menjadi penikmat jabatan. Said Didu juga menyebutkan Ari Askhara melanggar aturan yang ditetapkan BUMN dengan membiayai istrinya dengan uang negara."Seperti di manifest bahwa seluruh direksi hadir datang, padahal itu dalam BUMN tidak boleh sama sekali BUMN membiayai istri apalagi istri-istri," ujarnya.
Said Didu sebut Ari Askhara 'hebat'
Said Didu menilai sosok seperti Ari Askhara adalah orangnya yang 'kuat' karena sering bergonta-ganti jabatan setelah pertama kali masuk BUMN pada tahun 2014 dan menjadi orang yang dekat dengan pihak kekuasaan."Ari Askhara ini adalah orang menurut saya sangat 'kuat' dan biasanya pengalaman saya, orang seperti ini adalah titipan kekuasaan, atau orang dekat kekuasaan, biasanya orang seperti ini,"
"Dan kita lihat sangat berani, kita lihat bagaimana perayaan 17 Agustus, bagaimana dia, perayaan-perayaan itu betul-betul menjadikan dirinya sebagai the hero dan jangan ganggu saya, kira-kira begitu," jelasnya, dilansir YouTube TVOneNews, Jumat (6/12/2019).
Said Didu sebut nama Bu Rini
Said Didu juga menegaskan sosok seperti Ari Askhara adalah musuh utama dalam pemilihan direksi BUMN. Ia juga sempat memberikan pesan pada Erick Thohir terkait pemilihan direksi BUMN."Ini adalah musuh utama dalam pemilihan direksi BUMN, saya katakan ke pak menteri BUMN (Erick Thohir), sekali Bapak menggunakan variabel non profesional untuk memilih direksi maka rusak BUMN,"
"Saya berharap ini adalah kelihatannya hanya puncak gunung es, dari proses pemilihan direksi selama Bu Rini (Rini Soemarno) menteri. Saya tahu banyak direksi yang kelakuannya mirip dengan Ari Askhara ini, dan juga pindah-pindah setiap saat." ungkap Said Didu.
Said Didu antara kaget dan tidak kaget
Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara karena menyelundupkan komponen Harley Davidson dan sepeda Brompton. Menanggapi pencopotan itu, Said Didu mengaku kaget sekaligus tidak kaget saat mengetahui Ari Askhara dicopot dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Ia mengaku kaget karena seseorang dengan berani melakukan hal ini, namun ia juga tidak kaget sebab pelaku di balik semua ini adalah Dirut Garuda.
"Saya kaget dan tidak kaget. Saya kaget karena kok ada orang berani melakukan ini, saya tidak kaget karena yang melakukan Ari Askhara," ujar Said Didu.
Ari Askhara pernah terlibat kasus lain
Said Didu menyebut bahwa saat menduduki jabatan tertentu, Ari Askhara pernah diberhentikan karena suatu kasus."Bayangkan dia masuk BUMN, jadi direksi 2014 dan hanya 4 tahun 5 kali pindah jadi direksi, dan naik terus, jadi rata-rata 8 bulan di suatu jabatan, kenaikannya,"
"Dan tidak ada yang sukses juga, karena tidak mungkin dinilai karena tidak sampai 1 tahun. Saat jadi direktur keuangan di Garuda, dia diberhentikan karena ada kasus tapi balik lagi menjadi dirut. Jadi saya katakan orang ini adalah orang yang kuat," ujarnya.
Berikut pernyataan Said Didu:
Said Didu mengatakan dengan tegas bahwa kultur menservis harus dihapuskan dari BUMN. Pasalnya menurut Said Didu kultur tersebut membudaya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.