Bahaya Bullying Anak Dibawah Umur, Tak Kuat Dibully Bocah 9 Tahun Nekat Bunuh Diri
Penulis : Moana
15 April 2019 09:50
Gadis 9 tahun dibully teman-temannya
Planet Merdeka - Aksi bully atau perundungan yang menimbulkan korban kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang gadis cilik berusia 9 tahun.
Gadis cilik ini menjadi korban bully dari teman-temannya. Parahnya aksi bully yang ia terima itu berujung pada sebuah akhir yang tragis.
2 dari 11 halaman
Ditemukan tewas di kamar tidurnya
Hal itu dialami oleh seorang gadis yang merupakan anak dari keluarga pengungsi Suriah. Mereka saat ini mencoba untuk menjalani hidup yang lebih baik di Kanada. Namun, harapan mereka untuk bisa menikmati hidup yang lebih baik itu justru berakhir dengan tragis.Ya, seorang gadis berinisial AA ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar tidurnya. Hal itu pertama diketahui oleh sang ayah, Aref Alshteiwi saat pulang ke rumah.
3 dari 11 halaman
Mengungsi ke Kanada 3 tahun lalu
Dan saat ini, pihak keluarga pun merasa sangat terpukul atas kematian gadis malang tersebut.Dilansir dari globalnews.ca, keluarga ini mengungsi ke Kanada disponsori oleh pemerintah sekitar 3 tahun yang lalu.
4 dari 11 halaman
Mengalami trauma
Keluarga ini menjadi sebagian dari pengungsi yang melarikan diri dan mencari perlindungan setelah rumahnya hancur dan tak ada tempat yang aman untuk mereka di negara asalnya, Suriah.Namun, kedamaian dan rasa aman yang mereka temukan di Kanada justru membawa mereka kepada suatu kehidupan yang dipenuhi dengan banyak trauma.
5 dari 11 halaman
Selalu putus asa setiap pulang dari sekolah
Keluarga ini mengatakan bahwa, setiap pulang dari sekolahnya, dirinya (korban) selalu mengaku putus asa. Amal selalu mendapatkan bully dari teman-temannya."Mereka menggertaknya sepanjang waktu di sana, mengatakan kepadanya, 'Kamu jelek, kamu tidak cantik,'" ujar Aref.
6 dari 11 halaman
Ketika akan pindah sekolah masih dibully
Bukan hanya itu, ibunda yakni mengatakan bahwa ketika putrinya akan pindah ke sekolah lain, teman-temannya mengatakan hal yang membuat korban merasa takut dan sedih.“Dua minggu sebelum dia pindah dari sekolah itu ke sekolah lain, anak-anak mendatanginya dan berkata, 'Bahkan jika kamu pindah ke sekolah lain, mereka tidak akan mencintaimu. Anak-anak atau guru. Kemanapun kamu pergi, lebih baik pergi dan bunuh diri saja, '” ujarnya.
7 dari 11 halaman
Pihak kepolisian tak mendapatkan cukup bukti
Setelah mendapatkan laporan bahwa gadis cilik itu ditemukan meninggal dunia, pihak kepolisian pun kemudian mendatangi rumahnya.Pihak kepolisian kemudian mencari bukti atas tuduhan intimidasi atau bully yang dialami oleh gadis tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Namun, pihak kepolisian ternyata tak mendapatkan cukup bukti atas hal itu.
8 dari 11 halaman
Penuturan pihak sekolah
Orangtua pun kemudian mengatakan bahwa hal itu menimbulkan kekhawatiran pada sekolah sang putri. Pasalnya, putrinya tak pernah mendapatkan bantuan yang ia butuhkan selama ini.Sementara itu, pihak Dewan Pendidikan Calgary mengatakan bahwa pihaknya menemukan tidak ada indikasi intimidasi atau kekhawatiran yang diajukan ke sekolah terkait hal tersebut. Hal itu diungkapkan setelah dilakukan penyelidikan.
“Kantor wilayah telah bekerja sama dengan kepala sekolah untuk mengumpulkan informasi dari guru, staf, dan siswa untuk mencoba memahami jika ada masalah, kata CBE.
9 dari 11 halaman
Reaksi Immigration Services Calgary
Sementara itu, terkait kematian ini, aktivis pendukung para imigran pun mengaku sangat prihatin akan hal tersebut. CEO Immigration Services Calgary, Hyder Hassan mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan kejadian tersebut."Saya bahkan tidak bisa membayangkan tragedi yang mereka rasakan. Perjalanan pengungsi mereka ke negara baru dan kemudian untuk mewujudkannya, saya bahkan tidak punya kata-kata untuk menggambarkannya," tambahnya.
10 dari 11 halaman
Banyak program untuk para pendatang baru
Hyder juga mengatakan bahwa ada banyak program yang tersedia bagi mereka para pendatang baru yang tinggal di Calgary. Tak terkecuali program khusus untuk anak-anak.Tetapi hanya sekitar setengah dari mereka yang memenuhi syarat untuk mengaksesnya. Parahnya lagi, banyak dari mereka yang tak tahu bahwa banyak program yang telah disediakn untuk mereka/ Dari survey tahun 2017 lalu diketahui bahwa mereka didanai oleh pemerintah federal.
11 dari 11 halaman
Orangtua menjalani konseling
Dan ternyata orangtua tak menjangkau organisasi manapun untuk bisa mendapatkan bantuan khususnya untuk sang putri. Dan usai kematian anaknya, keluarganya kini tengah menjalani konseling dalam waktu seminggu sekali.Sementara itu, Hyder mengaku bahwa pihaknya saat ini tengah mencoba untuk menyelidiki penyebab dari kematian anak tersebut. Untuk anak-anak imigran hal itu memang sangat sulit terlebih untuk bersosialisasi dengan lingkungan barunya atau menyesuaikan diri dengan budaya yang berbeda. Hal itu pula lah yang kemungkinan dialami oleh AA.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.