Terungkap Fakta Pelaku Fetish Kain Jarik, Ada Kelainan Sejak Kecil dan Orang Tua Sudah Tahu
Penulis : Ronz
9 Agustus 2020 16:55
G diamankan di Kapuas, Kalimantan Tengah.
Planet Merdeka - Kasus penyimpangan seksual bungkus kain jarik kini sudah mulai ditangani pihak kepolisian.
Banyak fakta baru yang terungkap dari kasus mengerikan tersebut.
Diketahui Eks mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya berinisial G diamankan di Kapuas, Kalimantan Tengah.
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arif Risky yang memimpin langsung operasi itu membenarkan penangkapan eks mahasiswa Universitas Airlangga itu.
"Betul kami menangkap G di Kapuas, Kalteng," kata Arif, Jumat (07/08/2020), mengutip dari grid.
Kasus awal
Kasus G awalnya sempat buat dunia sosial media setelah muncul dugaan fetish kain jarik.Pihak Kepolisian kata Arif menangkap G di kediaman tantenya di Jalan Cilik Riwut, Selat Dalam, Kapuas, Kalimantan Tengah.
Saat mengamankan G, pihak Polrestabes Surabaya, Polda Jatim dibantu Polres Kapuas, Polda Kalimantan Tengah.
Sebelum dibawa ke Surabaya, G sempat menjalani rapid test dulu di Kapuas, hasilnya non reaktif dan selanjutnya langsung dibawa untuk diterbangkan ke Surabaya oleh pihak berwajib.
Pelaku mengakui perbuatannya.
Saat ditangkap polisi berpakaian preman, G mengakui perbuatannya."Mengakui, secara lisan mengakui (perbuatannya)," ujar Arif.
Eks mahasiswa fakultas ilmu budaya itu juga bersikap kooperatif saat polisi mendatangi rumah tantenya. Ia tidak melakukan perlawanan.
Orangtua mengetahui penyimpangan anak
Gilang, terduga pelaku fetish bungkus jarik mengaku memiliki kelainan sejak kecil.Gilang yang sudah ditangkap Polrestabes Kapuas, Kalimantan Tengah, mengaku tertarik melihat orang memakai selimut.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Kapuas, AKBP Manang Soebeti.
Diketahui, keberadaan pelaku fetish kain jarik di Kalimantan Tengah sudah diketahui pada 2 Agustus 2020.
Dari hasil interogasi diketahui bahwa sejak kecil, pelaku memiliki ketertarikan secara seksual terhadap orang yang terbungkus atau berselimut kain.
Orang tuanya juga tahu perilakunya sejak kuliah.
Pelaku mulai melakukan aksinya memperdaya atau mengarahkan teman-temannya membungkus diri sejak kuliah.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.