1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Netter Tanyakan Sosok di Balik Penghentian Film G30S/PKI pada Akun Twitter TNI AU!

Penulis : mulan

19 September 2017 11:18

Peluang untuk meluruskan sejarah AURI tersebut dikatakan baru bisa dilakukan setelah jatuhnya Soeharto.

Planet Merdeka - Dihentikan sejak 1998, film Pengkhianatan G30S/PKI rencananya akan diputar dalam acara nonton bareng (nobar) yang dicanangkan oleh TNI. Edaran nobar dibuat TNI AD kepada seluruh jajarannya. Perintah digelarnya nobar itu tertuang lewat sebuah surat.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun membenarkan bahwa ada rencana untuk menggelar acara nobar tersebut dan telah melaporkannya kepada Menteri Dalam Negeri Tjhajo Kumolo.

Sejalan dengan rencana tersebut, netizen dikejutkan dengan sebuah kabar tentang sosok dibalik penghentian pemutaran film tersebut. Netizen mengunggah sebuah artikel Historia tentang cerita di balik menghentikan penayangan film Pengkhianatan G 30 S/PKI.

Dalam artikel itu dipaparkan permintaan penghentian tersebut justru berasal dari kalangan TNI sendiri, yakni TNI AU.

Dua mantan KSAU, Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Sri Mulyono Herlambang dan Marsekal TNI (Purn.) Saleh Basarah disebut tokoh yang mengusulkan penghentian itu.

Alasannya waktu itu adalah film tersebut terlalu memojokkan TNI AU yang dituding terlibat Gerakan 30 September 1965.
Menteri/Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Omar Dhani dipenjara selama 29 tahun karena dituduh terlibat G30S.

Peluang untuk meluruskan sejarah AURI tersebut dikatakan baru bisa dilakukan setelah jatuhnya Soeharto. Netter kemudian menkonfirmasi kabar tersebut dengan memention akun Twitter resmi TNI Angkatan Udara.

2 dari 5 halaman

<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">Bapak admin di <a href="https://twitter.com/tni_ad">@tni_ad</a> dan airmin <a href="https://twitter.com/_TNIAU">@_TNIAU</a> sudah baca ini kan ya?<a href="https://t.co/6vWKIjhwI3">https://t.co/6vWKIjhwI3</a></p>&mdash; Wicaksono (@ndorokakung) <a href="https://twitter.com/ndorokakung/status/909191588009590785">September 16, 2017</a></blockquote> <script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Pertanyaan netizen itu akhirnya terjawab. Akun @_TNIAU mengatakan bahwa sudah mengetahui informasi tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa pak Omar Dhani adalah pahlawan bagi TNI AU.

3 dari 5 halaman

<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">Tentu sudah, di jaman keterbukaan saat ini, masy sdh byk yg &quot;melek&quot; informasi dr berbagai sisi, bagi TNI AU, Pak Omar Dhani adlh pahlawan😊💂🏻 <a href="https://t.co/LKCWYgOLWD">https://t.co/LKCWYgOLWD</a></p>&mdash; TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) <a href="https://twitter.com/_TNIAU/status/909238075561197570">September 17, 2017</a></blockquote> <script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
4 dari 5 halaman

Kicauan akun Twitter TNI AU itupun mendapat tanggapan dari netizen lainnya. Banyak yang mengisahkan kesengsaraan keluarga AURI atas stigma negatif tersebut.

Jokowi: Sejarah Itu Penting
Presiden Joko Widodo menyambut positif rencana digelarnya nonton bareng (nobar) film G 30 S/PKI yang dicanangkan oleh TNI.

Menurut Jokowi, kegiatan tersebut penting, terutama bagi generasi muda untuk memahami sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

“Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting,” ujar Presiden Jokowi disela-sela pemantauan jembatan gantung Mangunsuko di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).

5 dari 5 halaman

Namun, Jokowi mengharapkan agar film yang menceritakan pemberontakan PKI itu dibuat versi terbaru, mengikuti perkembangan zaman sehingga mudah diterima oleh generasi milenial tanpa menghilangkan konteks dari maksud film itu sendiri.

“Akan tetapi untuk anak-anak milenial tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka. biar ngerti mereka bahaya komunisme. biar mereka tahu juga mengenai PKI,” ucap Jokowi.

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya