Kemensos Siapkan Lelang Aset HTT Senilai Rp18 Miliar pada 2025
Kementerian Sosial akan melelang aset HTT senilai Rp18 miliar pada awal 2025 untuk program pemberdayaan masyarakat.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan melelang aset negara berupa Hadiah Tak Tertebak (HTT) yang nilainya mencapai Rp18 miliar. Aset ini merupakan hadiah dari undian yang tidak diklaim oleh pemenangnya dan akan dilelang pada awal tahun 2025. Lelang ini bertujuan untuk mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh Kemensos.
Aset yang akan dilelang terdiri dari berbagai jenis, termasuk kendaraan seperti mobil dan motor, di antaranya mobil mewah berjenama Rolls-Royce. Selain itu, terdapat juga sepeda, jam tangan, tas mewah bermerk Louis Vuitton, logam mulia, dan peralatan elektronik. Semua aset ini disimpan di Gudang HTT Kemensos yang terletak di Kalibata, Jakarta.
Proses Lelang dan Alokasi Dana
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya akan mengajukan lelang ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mendapatkan persetujuan. "Kalau diuangkan, tadi kata Pak Wamen, semua yang ada di sini, nilainya sekitar Rp18 miliar. Nah, untuk awal tahun depan ini kita akan mengajukan lelang ke Kemenkeuangan," ujarnya saat melakukan inspeksi.
Proses lelang akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu. Hasil dari lelang ini diharapkan dapat segera dialokasikan untuk program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian, hasil tebusan undian berhadiah yang tidak diklaim oleh pemenang harus diserahkan kepada Kemensos. Hal ini bertujuan untuk mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.
Transparansi dalam Pengelolaan Dana
Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana hasil lelang. "Kalau nanti itu hasilnya didapat, tentu semuanya harus bisa dipertanggungjawabkan untuk kepentingan masyarakat luas," tegasnya. Ia menambahkan bahwa hasil lelang akan dialokasikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan infrastruktur dasar, seperti penyediaan air bersih dan bantuan lain yang diajukan sesuai mekanisme yang ditetapkan.
Mensos juga memerintahkan jajarannya untuk melakukan asesmen khusus terkait alokasi dana yang dihasilkan dari lelang. Hal ini bertujuan agar alokasi dana dapat dilakukan dengan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kita ingin dana yang ada ini bisa betul-betul dialokasikan untuk hal-hal yang dianggap paling mendasar dan kemudian tepat sasaran," tambahnya. Dengan demikian, Kemensos berkomitmen untuk menjunjung tinggi prinsip transparansi dan tata kelola yang baik dalam penggunaan dana tersebut.