7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
Penulis : Muhammad Lutfi
16 Januari 2022 18:15
Bayi yang baru dilahirkan ibarat seperti sebuah kertas kosong yang akan digunakan untuk menulis hal-hal sesuai dengan kehendak penulisnya. Termasuk nilai-nilai karakter yang akan ditamankan. Dalam hal ini orang tua lah yang akan menulis di lembaran kertas putih tersebut sehingga ia benar-benar menjadi penentu dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Namun, begitu pun orang tua merasa telah memberikan pendidikan terbaik, ternyata banyak orang tua yang memberikan pendidikan kepada anaknya dengan cara yang salah sehingga mempengaruhi keadaan psikis anak ketika besar nanti. Apa sajakah itu? Simak penjelasan ini lebih lanjut.
1. Terlalu Banyak Mengatakan “Jangan” terhadap Anak
Terlalu sering menggunakan kata “Jangan” atau sejenis nya merupakan salah satu tindakan yang harus dihindari. Sebab, kata tersebut memuat larangan yang membuat anak merasa terkurung sehingga tidak mampu mengembangkan diri. Terlalu sering menggunakan kata “Jangan” terhadap anak kecil juga akan membuat ia merasa bosan dan mengganggu kesenangan anak. Akibatnya, anak akan merasa regang dengan orang tua nya sendiri karena terlalu membatasi.2. Mencari Kambing Hitam
Selalu mencari kambing hitam dalam tangisan anak juga sangat tidak baik. Sebab secara tidak langsung orang tua akan memberikan pendidikan “Menyalahkan orang lain.” Misalnya saja seperti seorang anak yang terjatuh kemudian ibunya menyalahkan batu kecil yang di depannya. Tindakan seperti itu justru adalah hal yang salah. Sebab anak tidak akan mendapatkan pendidikan mental sedikit pun, yang ada malah mental pengecut dan takut mengambil resiko.3. Tidak Mengenalkan Teknologi terhadap Anak
Hidup dengan wawasan teknologi yang kurang juga merupakan salah satu faktor anak tertinggal dari yang lainnya. Pengetahuan teknologi akan membantu anak mampu menelusuri kehidupan yang lebih luas dan mempermudah mengenai dunia sosial serta pekerjaan ketika anak beranjak dewasa nanti. Lalu timbul pertanyaan, sejak kapan sebaiknya anak diperkenalkan teknologi? Ideal nya seorang anak diperkenalkan teknologi pada usia 2 atau 3 tahun. Minimnya pengenalan teknologi yang diberikan oleh orang tua, maka minim juga ketertarikan anak untuk mempelajari teknologi.4. Memarahi Anak yang Sedang Ngambek
Yah, sangat merepotkan mempunyai anak yang suka ngambek. Orang tua kerap kali dibuat kesal dan bingung oleh anak yang sedang ngambek. Hal yang paling sering dilakukan orang tua kepada anak nya adalah dengan cara memarahinya habis-habisan. Parahnya melakukan penganiayaan fisik yang berpotensi melukai anak. Namun perlu ketahui bersama, bahwa mengatasi anak ngambek dengan cara memarahinya sama sekali bukan cara yang efektif. Dalam psikologis perkembangan, meluapkan emosi dengan cara memarahi atau menjerit-jerit disebut dengan tempertantrum. Tindakan tempertantrum yang dilakukan oleh orang tua akan menyebabkan anak menjadi keras kepala dan mudah marah.5. Memberikan Hukuman Psikis terhadap Anak
Hukuman psikis merupakan hukuman yang paling berbahaya terhadap perkembangan karakter anak. Hukuman psikis sering kali dilakukan tanpa disadari oleh orang tua. Hukuman psikis bisa berupa mencemooh, meremehkan, menertawakan, dan mempermalukan anak di hadapan teman-temannya sendiri. Dampak dari hukuman ini tidak tampak. Seorang anak yang terlalu sering mendapatkan hukuman psikis adalah anak sering merasa tidak tenang dan mengalami krisis mental yang begitu hebat. Perilaku anak yang biasanya mengalami krisis mental bisa dilihat dari betapa seringnya ia menangis dalam menghadapi masalah yang sebenarnya tidak begitu membebankan.6. Membanding-bandingkan Anak
Setiap orang tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, begitupun dengan anak. Yang harus diketahui oleh orang tua adalah setiap anak terlahir dengan talenta yang berbeda. Tindakan membanding-bandingan yang dilakukan oleh orang tua sama sekali tidak memberikan motivasi untuk menjalani hidup. Bahkan akan menjatuhkan mental anak itu sendiri. Parahnya, anak tidak akan bisa mengembangkan diri karena kurangnya penghormatan yang diberikan oleh orang tua.7. Perhatian yang Berlebihan terhadap Anak
Dalam dunia psikologi, memberikan perhatian lebih terhadap anak disebut dengan over protective. Perlindungan yang berlebihan terhadap anak tersebut biasanya disebabkan karena rasa khawatir orang tua yang berlebihan. Tindakan memberikan perhatian yang berlebih juga tidak baik. Sebab akan mengakibatkan anak menjadi manja dan penakut.- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : muhammad-lutfi
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
Cerita Ibu-Ibu Melawan Baby Blues
30 November 2021 08:41
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.