1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya

Penulis : hendra budi

8 Maret 2022 06:46

Planet Merdeka - Dilansir dari Halodoc.com, Melahirkan dapat diartikan sebagai proses pengeluaran hasil konsepsi atau yang biasa kita sebut sebagai janin atau kandungan.

Umumnya, seorang ibu akan merasa bahagia dan senang sebelum proses persalinan setelah penantian panjang. Sebagian akan merasa takut dan gelisah, baik senang maupun gelisah hal tersebut merupakan hal yang normal setelah seorang ibu mengandung 9 bulan.

Ada dua metode melahirkan yang dapat ditempuh oleh seorang ibu hamil, yakni normal dan operasi caesar.

Seperti namanya, lahiran normal merupakan proses bersalin yang terjadi secara alamiah melalui jalan lahir. Hal itu baru bisa terjadi ketika sang ibu merasakan kontraksi dan jalan lahirnya terbuka hinga 10 sentimeter.

Semenara Operasi caesar (sesar) adalah proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara menyayat bagian perut hingga rahim ibu.

Lalu, apa persyaratan melahirkan normal? Kapan waktu idealnya? Apa kelebihan dan kekurangannya?

Berikut Penjelasannya :

2 dari 5 halaman

A. Syarat melahirkan normal

Meski banyak diinginkan, tetapi pada kenyataannya tidak semua ibu hamil bisa melahirkan secara normal, Banyak Faktor yang memperngaruhi hingga dapat diputuskan seorang ibu dapat melahirkan normal atau melalui operasi cesar.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang ibu bisa melahirkan anaknya dengan jalan normal, yakni:

1. Posisi atau presentasi janin

Jika janin ada dalam kondisi sungsang atau kepala ada di atas, maka proses melahirkan secara normal sulit untuk dilakukan. Kecuali, jika di saat-saat menjelang kelahirannya posisi janin berubah menjadi ideal, yakni kepala ada di bawah.

2. Janin terlilit tali pusat

Selanjutnya adalah kondisi ketika janin terlilit tali pusat. Ini bisa diketahui melalui USG. Jika janin ada dalam kondisi itu, maka ia tidak akan bisa keluar melalui jalan lahir akibat tubuhnya terlilit oleh tali pusat yang menjadi jalan penghubung antara ia dan plasenta, sumber makanan selama di dalam kandungan.

3. Kehamilan kembar

Keberadaan dua atau lebih janin yang ada di dalam rahim membuat mereka sulit untuk memiliki posisi lahir yang ideal. Oleh karena itu, mayoritas kehamilan bayi kembar akan dialihkan ke meja operasi.

4. Posisi plasenta

Selanjutnya yang juga menentukan bisa tidaknya melahirkan normal dilakukan adalah letak atau posisi plasenta. Apabila plasenta terletak di bawah janin dan menutupi jalan lahir, maka melahirkan secara normal bisa dikatakan tidak dapat dilakukan.

5. Detak jantung janin

Apabila detak jantung janin termasuk dalam Kategori II atau Kategori III, maka bisa jadi ada sesuatu yang terjadi padanya di dalam rahim. Salah satunya adalah terjadinya hipoksia atau kekurangan oksigen.

6. Berat janin

Janin dengan berat badan lebih dari 5.000 gram atau 5 kg tidak disarankan dipaksa lahir melalui jalur normal. Selain membahayakan keselamatan ibunya, keselamatan bayi juga menjadi dipertaruhkan. Hal ini berkenaan dengan sulitnya kepala bayi melalui jalan lahir yang ukurannya mungkin lebih kecil.

3 dari 5 halaman

B. Waktu ideal

Dilansir oleh Baby Centre, masa kehamilan yang normal adalah ketika janin berusia antara 37-42 minggu dalam kandungan.

Jadi, dalam rentang waktu itu seorang bayi sudah dapat dilahirkan dalam kondisi yang terbilang normal, artinya tidak terlalu cepat (prematur) atau terlalu lambat.

Di waktu-waktu ini pula kelahiran secara normal idealnya berlangsung. Walaupun, ada juga kasus kelahiran normal saat usia kandungannya belum mencukupi.

Namun, tingkat keamanan dan keselamatan paling tinggi bagi ibu dan bayi adalah ketika proses kelahiran terjadi di masa 37-42 minggu, karena kondisi fisik baik janin maupun ibu dinilai sudah matang dan siap.

Jika bayi dilahirkan sebelum usia kandungan menginjak 37 minggu, maka akan dibutuhkan penanganan ekstra untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.

Sebaliknya, apabila usia kehamilan melebihi 42 minggu, maka kesempatan untuk melahirkan secara normal akan mengecil.

Hal ini karena biasanya dokter atau bidan yang menangani akan menyarankan untuk melahirkan dengan jalan caesar demi menghindari risiko pada ibu dan janin.

4 dari 5 halaman

C. Kelebihan dan kekurangan

Meski banyak orang percaya bahwa melahirkan secara normal memiliki banyak kebaikan dar pada proses melahirkansecara cesar, nyatanya melahirkan normal masih memiliki beberapa resiko dan kekurangan, Berikut kelebihan dan kekurangan melahirkan secara normal:

1. Kelebihan

Dikutip dari The Tot, terdapat beberapa kelebihan yang akan seorang Ibu dari persalinan normal:

- Bayi akan menerima bakteri menguntungkan, karena dilahirkan melalui vagina

- Cairan dari paru-paru bayi akan terperas oleh ibu selama proses melahirkan berlangsung

- Masa inap di rumah sakit atau fasilitas melahirkan akan lebih pendek

- Masa pemulihan akan lebih cepat

- Terhindar dari risiko operasi besar

- Menyusui dini lebih mungkin untuk dilakukan, karena tidak ada luka di bagian perut yang menyulitkan proses ini

- Cenderung tidak akan mengalami komplikasi pada kehamilan berikutnya

- Risiko asma dan obesitas pada anak berkurang

- Cenderung tidak mengalami masalah kesuburan di masa berikutnya

- Hemat anggaran



2. Kekurangan

Tidak banyak kekurangan di balik metode melahirkan secara normal, mungkin juga akan tidak tepat apabila beberapa hal dibawah ini disebut sebagai kekurangan. Tapi intinya jika Anda menjalani kelahiran secara normal Anda bisa mengalami hal-hal berikut:

- Mendapatkan jahitan di area sensitif jika robekan terjadi saat proses melahirkan

- Membutuhkan bantuan forsep atau vakum atau induksi agar bayinya dapat lahir

- Memiliki kemungkinan peningkatan inkontinensia atau prolaps

- Jarang, namun ada sedikit kasus dimana seorang wanita mungkin mengalami kesulitan melahirkan bahu bayinya jika bayinya besar atau ada masalah dengan posisi lahirnya atau posisi bayinya

- Jika sesuatu terjadi secara tiba-tiba, maka ada kemungkinan dialihkan menjadi operasi caesar darurat (bukan terencana)

- Operasi caesar yang tidak direncanakan dapat memiliki lebih banyak masalah daripada operasi caesar yang direncanakan. Misalnya, peningkatan risiko infeksi atau risiko penggunaan anestesi umum.

5 dari 5 halaman

D. Kelebihan dan kekurangan melahirkan secara operasi Caesar

Menurut Dr. Allison Bryant, ahli perinatologi dari Massachusetts General Hospital di Boston, menyatakan bahwa tidak banyak kelebihan yang dapat diperoleh dari melahirkan secara Caesar. Akan tetapi, terjadwalnya waktu proses kelahiran membuat si ibu dapat merasa lebih aman dan jalannya proses melahirkan dapat lebih terprediksi dibandingkan melahirkan secara normal.

Kekurangan-kekurangan dari melahirkan secara Caesar di antaranya:

– Tinggal lebih lama di rumah sakit. Kebalikan dari melahirkan secara normal, wanita yang melahirkan secara Caesar kemungkinan untuk tinggal lebih lama di rumah sakit.

– Risiko masalah fisik setelah operasi. Menjalani proses operasi Caesar meningkatkan risiko fisik bagi si ibu seperti rasa sakit yang berkepanjangan di bagian yang dibedah.

– Kemungkinan perdarahan dan infeksi. Operasi Caesar mengakibatkan besarnya kemungkinan akan kehilangan banyak darah. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadinya penggumpalan darah. Operasi Caesar juga dapat meningkatkan risiko infeksi dikarenakan cedera pada usus besar atau kantung kemih

– Kemungkinan tidak bisa langsung berinteraksi dengan bayi. Beberapa studi menyatakan bahwa wanita yang melahirkan secara Caesar kecil kemungkinan untuk langsung bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

– Waktu pemulihan yang lama. Pemulihan setelah operasi dapat memakan waktu sampai 2 bulan. Hal ini diakibatkan karena wanita tersebut mungkin mengalami sakit yang lebih besar di perut di area sekitar luka operasi.

– Kemungkinan meninggal. Menurut French Study, wanita yang melahirkan secara Caesar memiliki kemungkinan meninggal tiga kali lebih besar daripada wanita yang melahirkan secara normal dikarenakan perdarahan, infeksi, dan komplikasi karena anestesi.

– Risiko keguguran. Risiko keguguran saat proses kelahiran melalui operasi caesar juga lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara normal

– Risiko kerusakan pada uterus dan plasenta di proses kelahiran yang selanjutnya. Wanita yang telah menjalani operasi Caesar memiliki risiko akan mengalami komplikasi di kehamilan selanjutnya, seperti robeknya uterus yang dikarenakan luka akibat operasi di uterus dan abnormalnya plasenta. Risiko masalah plasenta akan terus bertambah di setiap operasi Caesar yang dijalani.

– Kemungkinan untuk kembali mendapat tindakan operasi Caesar di proses kelahiran selanjutnya. Bila si ibu sudah mendapat tindakan operasi Caesar, maka besar kemungkinan bahwa di proses persalinan selanjutnya, si ibu harus kembali melewati operasi Caesar.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : hendra-budi

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya