1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

5 Budaya Suku Dayak yang Unik dan Sampai Sekarang Masih Dilestarikan

Penulis : Yuli Astutik

3 Juni 2021 16:39

Budaya yang unik masih banyak terdapat terutama suku Dayak di Kalimantan. Ada bermacam-macam budaya suku Dayak, tak cuma kuping panjangnya saja yang terkenal.

Suku Dayak adalah salah satu suku yang terdapat di Pulau Kalimantan. Suku Dayak merupakan penduduk pribumi asli yaitu orang-orang asli non muslim, non melayu yang tinggal di Borneo.

Berdasarkan jumlah statistik, jumlah Suku Dayak mencapai 3.009.494 atau 1,27 persen dari total penduduk Indonesia.

Mereka diketahui sebagai suku yang masih menjaga bermacam-macam budaya dari nenek moyangnya. Dilansir dari Suara.

Terdapat beraneka budaya unik dan masih dilestarikan oleh Suku Dayak sampai saat ini.

Dibawah ini, Budaya unik Suku Dayak dirangkum dari SuaraKalbar.id dan berbagai sumber yang lainnya.

2 dari 6 halaman

1. Telingaan Aruu



Budaya telingaan aruu lazimnya dikenal sebagai tradisi kuping panjang. Budaya ini pada dasarnya memanjangkan telinga wanita sampai ke dada dengan memakai anting-anting yang disebut sebagai Belaong.

Anting-anting ini biasanya besar, berwujud seperti gelang dan terbuat dari tembaga. Budaya ini dijalankan oleh perempuan Suku Dayak untuk menyesuaikan standar kecantikan.

Ada dua jenis anting-anting yang dikenakan, yakni hisang semhaa dan hisang kavaat. Hisang semhaa dipasang di sekeliling lubang daun telinga, sementara hidang kavaat dipakai pada luban daun telinga.

Tradisi ini hanya dilakukan oleh beberapa suku Dayak yang berada di wilayah pedalam, seperti Dayak Punan, Dayak Kelabit, Dayak Taman, Dayak Penan, dan Dayak Kenyah.

3 dari 6 halaman

2. Ngayau


Budaya Ngayau adalah tradisi yang cukup ekstrim. Tradisi ini dikenal juga sebagai tradisi berburu kepala musuh.

Hanya sebagian suku dayak melakukannya. Beberapa di antaranya merupakan Suku Dayak Iban, Ngaju dan Kenyah.

Tradisi ngayau pernah disepakati untuk dihentikan pada tahun 1874. Ketika itu, suku Dayak Kahayan menjalankan pertemuan dengan sebagian suku rumpun lainnya sebab budaya Ngayau dapat mengakibatkan perselisihan.

4 dari 6 halaman

3. Tutang


Tutang dikenal juga sebagai tato. Masyarakat Suku Dayak percaya bahwa tato adalah simbol dari berbagai kekuatan, hubungan dengan Tuhan, perjalanan kehidupan, serta lain sebagainya.

Sebelum menjalani prosesi penatoan, seseorang harus melakukan berbagai ritual tertentu. Uniknya, tradisi ini dapat dijalankan oleh laki-laki dan perempuan.

Bahkan, tato juga bisa dibuat penanda kedewasaan seseorang. Bagi laki-laki, tato bunga terong menjadi penanda kedewasaan, sementara itu bagi perempuan, tato tedak kassa yang menjadi penandanya.

5 dari 6 halaman

4. Tiwah


Jika di Bali ada upacara Ngaben atau di Sulawesi Selatan mempunyai Rambu Solo, di Kalimantan ada tradisi bernama Tiwah.

Serupa ngaben atau rambu solo, tiwah juga adalah budaya upacara pemakaman yang dijalankan oleh masyarakat Suku Dayak.

Pada budaya ini, jasad orang yang meninggal akan dibakar tulang-belulangnya. Tradisi ini dipercaya bisa mengantarkan arwah menuju dunia akhirat atau Lewu Tatau.

6 dari 6 halaman

5. Manajah Antang


Manajah antang dapat dimaknai sebagai berburu musuh. Dalam upacara ini, sesepuh Suku Dayak akan berkomunikasi dengan arwah leluhurnya melalui burung antang.

Ini dijalankan untuk mencari keberadaan musuh sebelum peperangan terjadi. Selain itu, sekarang ini, manajah antang dipakai untuk mencari suatu petunjuk

Itulah sebagian budaya unik suku Dayak, masih banyak budaya lainnya yang terdapat pada suku dayak di Kalimantan. Semoga bisa menanmbah pengetahuan kita terhadap budaya Dayak.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya