Kisah Abdullah bin Sa’di, Seorang Pejabat yang Menolak Tunjangan Gaji, Semuanya di Sedekahkan
Penulis : Yuli Astutik
2 Oktober 2021 18:00
Kisah berikut berasal dari sahabat zaman Khalifah Umar bin Khattab dan seorang pejabat yang menolak memperoleh tunjangan.
Padahal ia telah bekerja keras dan gajinya pun tak seberapa. Pejabat itu bernama Abdullah bin Sa’di.
Pada mulanya Khalifah Umar tidak tahu ada salah satu bawahannya yang menolak tunjangan dan gaji yang jadi hak pejabat itu.
Tetapi, salah seorang pihak administratif memberi laporan, ada duit yang tersisa dan dana itu diberi keterangan untuk sedekah, untuk orang-orang miskin.
Umar pada mulanya marah. Ia kemudian mennjumpai orang itu untuk meminta konfirmasi. Dilansir dari KOMPAS.TV.
“Wahai sahabatku, bukankah urusanmu begitu banyak. Engkau juga berhak mendapatkan tunjangan gaji,” tanya Khalifah Umar ketika sidak ke tempat ia bekerja
“Iya, tugasku mengabdi untuk rakyat, Wahai Amirul Mukminin,” balasnya.
“Iya, tapi apa alasanmu tidak mau menerima gaji ini?” ujar Umar sekali lagi.
Sahabat itu diam sebentar.
“Wahai, Amirul Mukminin. Saya sudah cukup. Saya punya beberapa kuda, juga sedikit harta. Jika diperbolehkan, saya ingin gaji dan tunjangan itu untuk sedekah bagi mereka yang butuh, orang-orang miskin di sekitar kita,” jawabnya.
“Janganlah berbuat begitu, Sahabatku,” ucap Umar.
Kemudian Umar pun bercerita, ia pernah mengalami hal serupa seperti Abdullah Sa’di. Gajinya diserahkan untuk rakyat miskin. Kemudian, ia dipanggil oleh Rasulullah.
“Sahabatku Umar,” kata Nabi. “Ambillah lagi uang ini,” tambah Beliau.
“berikanlah kepada yang lebih membutuhkan ya Rasulullah,” jawab Umar.
Lalu, Nabi mengambilnya dan memberikannya lagi kepada Umar.
“Wahai Rasulullah, berikanlah kepada orang yang lebih membutuhkan dari saya,” jawab Umar.
Nabi lalu bersabda.”Ambil dan miliki uang itu, kemudian kamu boleh menyedekahkannya. Harta (tunjangan gaji) ini untukmu, sedangkan engkau tidak mengharapkannya, juga tidak memintanya.”
Umar pun memberikan gajinya untuk rakyat. Cerita perbincangan dua orang saleh ini terdapat dalam Shahih Bukhari.
Akhirnya Abdullah Sa’di pun mengambil tunjangan dan gaji sebagai pejabat, kemudian ia serahkan kepada orang-orang miskin di sekitarnya.
Karena, uang itu memang haknya sebagai pejabat yang sudah bekerja. Tapi, Abdullah pun mempunyai hak untuk memberikan orang sekitar yang, seperti kata Umar, lebih membutuhkan daripada dirinya. Wallahu a’lam.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Kisah Khalifah Ali bin Abi Thalib Dalam Kepemimpinan Islam
13 Januari 2022 08:45 -
Peristiwa G30S PKI Menjadi Trending Topic, Netter: Sejarah Kelam Jangan Sampai Terulang
30 September 2021 15:27 -
Alasan Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum ketika Berpose
21 September 2021 15:18 -
Trimurti Mengungkap Kekejaman Penjara Wanita Zaman Belanda, Tahanan Disiksa Sampai Gangguan Jiwa
16 September 2021 18:03 -
Ini Dia Barisan Pahlawan di Pinggiran Arus Besar Sejarah
20 Agustus 2021 20:34 -
Siapakah Gumiho, Siluman Rubah yang Terkenal di KDrama?
10 Juni 2021 22:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.