1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Kisah Abdullah bin Sa’di, Seorang Pejabat yang Menolak Tunjangan Gaji, Semuanya di Sedekahkan

Penulis : Yuli Astutik

2 Oktober 2021 18:00

Kisah berikut berasal dari sahabat zaman Khalifah Umar bin Khattab dan seorang pejabat yang menolak memperoleh tunjangan. 

Padahal ia telah bekerja keras dan gajinya pun tak seberapa. Pejabat itu bernama Abdullah bin Sa’di.

Pada mulanya Khalifah Umar tidak tahu ada salah satu bawahannya yang menolak tunjangan dan gaji yang jadi hak pejabat itu.

2 dari 4 halaman

Tetapi, salah seorang pihak administratif memberi laporan, ada duit yang tersisa dan dana itu diberi keterangan untuk sedekah, untuk orang-orang miskin.

Umar pada mulanya marah. Ia kemudian mennjumpai orang itu untuk meminta konfirmasi. Dilansir dari KOMPAS.TV.

“Wahai sahabatku, bukankah urusanmu begitu banyak. Engkau juga berhak mendapatkan tunjangan gaji,” tanya Khalifah Umar ketika sidak ke tempat ia bekerja

3 dari 4 halaman

“Iya, tugasku mengabdi untuk rakyat, Wahai Amirul Mukminin,” balasnya.

“Iya, tapi apa alasanmu tidak mau menerima gaji ini?” ujar Umar sekali lagi.

Sahabat itu diam sebentar.

“Wahai, Amirul Mukminin. Saya sudah cukup. Saya punya beberapa kuda, juga sedikit harta. Jika diperbolehkan, saya ingin gaji dan tunjangan itu untuk sedekah bagi mereka yang butuh, orang-orang miskin di sekitar kita,” jawabnya.

4 dari 4 halaman

Umar pun tersenyum mendengar ketulusan itu.

“Janganlah berbuat begitu, Sahabatku,” ucap Umar.

Kemudian Umar pun bercerita, ia pernah mengalami hal serupa seperti Abdullah Sa’di. Gajinya diserahkan untuk rakyat miskin. Kemudian, ia dipanggil oleh Rasulullah.

“Sahabatku Umar,” kata Nabi. “Ambillah lagi uang ini,” tambah Beliau.

“berikanlah kepada yang lebih membutuhkan ya Rasulullah,” jawab Umar.

Lalu, Nabi mengambilnya dan memberikannya lagi kepada Umar.

“Wahai Rasulullah, berikanlah kepada orang yang lebih membutuhkan dari saya,” jawab Umar.

Nabi lalu bersabda.”Ambil dan miliki uang itu, kemudian kamu boleh menyedekahkannya. Harta (tunjangan gaji) ini untukmu, sedangkan engkau tidak mengharapkannya, juga tidak memintanya.”

Umar pun memberikan gajinya untuk rakyat. Cerita perbincangan dua orang saleh ini terdapat dalam Shahih Bukhari.

Akhirnya Abdullah Sa’di pun mengambil tunjangan dan gaji sebagai pejabat, kemudian ia serahkan kepada orang-orang miskin di sekitarnya.

Karena, uang itu memang haknya sebagai pejabat yang sudah bekerja. Tapi, Abdullah pun mempunyai hak untuk memberikan orang sekitar yang, seperti kata Umar, lebih membutuhkan daripada dirinya. Wallahu a’lam.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya