1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Manuskrip Naskah Kuno Hikayat Si Miskin

Penulis : Afif Muhammad Yimron

30 Juli 2022 01:22

Pembahasan Teks Pembuka Pada Halaman Pertama

Apa itu Manuskrip ? sangat asing jika kita mendengar kata manuskrip, dan kata manuskrip sendiri adalah sebuah tulisan tangan yang telah ditulis oleh seseorang terdahulu yang masih ada sampai sekarang. Manuskrip sendiri terdiri dari dua suku kata,manu dan skrip yang mana apabila diterjemahkan adala tulisan tangan. kita bisa menjumpai manuskrip di Propinsi Riau tepatnya berada di Museum Negeri Sang Nila Utama seperti naskah Hikayat Si Miskin yang menjadi pokok bahasan pada transliterasi ini. Deskripsi naskah Hikayat Si Miskin Naskah Hikayat Si Miskin yang disimpan di dalam museum berupa naskah salinan saja sedangkan yang aslinya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya. Apakah naskahnya sudah lapuk dan rusak atau naskahnya sudah hilang dan tidak diketahui kemana perginya atau siapakah yang menyimpannya. Situasai ini mengkhawatirkan dan seharusnya tidak boleh terjadi karena mengakibatkan koleksi naskah bukannya bertambah akan tetapi menjadi berkurang karena tidak terawat sebagaimana mestinya.

TRANSKRIPSI TEKS PEMBUKA :

             Nasta’inu billahi a’la, ini hikayat orang miskin. Sekali peristiwa Allah Swt menunjukan kekayaannya kepada hambanya, maka ada seorang miskin laki bini  berjalan mencari rizkinya berkeliling negri antah berantah. Ada pun nama raja di dalam negri itu maharaja indra dewa Namanya. Terlalu amat besar kerajaan baginda itu beberapa raja-raja di tanah dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.

Maka pada suatu hari, baginda sedang ramai diadapkan oleh segala raja-raja, mentri hulubalang , rakyat sekaliannya ada di penghadapan. Maka si miskin itupun sampailah ke pengadapan itu, seteglah dilihat oleh orang banyak si miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu maka dilemparnyalah akan si miskin itu, kena tubuhnya habis bengkak-bengkak.

2 dari 2 halaman

Pembahasan Teks Penutup

TRANSKRIPSI TEKS PENUTUP :

bebal ajarilah oleh tuan seraya ia memandang kepada tuan puteri kedua itu katanya tahu-tahulah tuan melakukan dari tuan kedua kepada tuan kakanda itu barang katanya janganlah tuan lalui”. Maka disahutnya dengan air mata juga maka tuan puteri ketiga itu pun berpeluk bercium dan bertangis-tangisan lalu bertukarlah kain baju ada yang bertukar cincin ada yang bertukar subang ada yang bertukar gelang akan tanda alamatul hayat. Setelah itu maka masing-masing masuk ke dalam mangkar kacanya kalau berjalanlah ke luar kota, maka sultan Maharaja Markamah dua laki istri pun mengantarkan segala raja-raja itu hingga ke luar kota, maka segala raja-raja itu pun masing-masing lah berjalan menuju negerinya maka baginda dan Sultan Maharaja Markamah dua segala anak rajaraja yang di tasik itupun berangkatlah kembali masuk ke dalam kotanya lalu ke istananya.

Sebermula ada pun Maharaja Puspa Indra itu setelah sampai ia ke negerinya Pelinggam Cahya itu maka akan Raja Mangindra Sari pun dirajakan oleh baginda akan gantinya maka pada tiap-tiap tahun segala raja-raja itu utus mengutus serta pergi datang membawa bingkisan dan menghadap Maharaja Markamah. Demikian ceritera si miskin itu diceriterakan oleh orang yang bijaksana berkata pada yang benar juga. Demikianlah diperolehnya diberi Allah Swt karena telah di katakan oleh arif “jikalau mana kamu jatuh ke dalam lembah sekalipun tiada akan hilang cahayanya itu” Wallahu a’lam bishshowab.

Bisa disimpulkan bahwa seseorang yang sudah menulis cerita hikayat si miskin adalah seorang penyair yang berasal dari Indonesia namun ditulis menggunakan tulisan berbahasa Arab. Berbeda pembasahan dari apa yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa sudah banyak yang mengkaji tentang cerita hikayat si miskin lain halnya disini adalah berfokus pada mentranskrip tulisan kuno dengan berbahasa Arab ke bahasa Indonesia.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : afif-muhammad-yimron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya