Mari mengenal Sejarah Asal Mula Ketupat
Gbr. Ketupat
Penulis : Yuli Astutik
20 Mei 2021 20:43
Pada jaman dahulu, Konon Sunan Kalijaga yang awal mula memperkenalkan kupat kepada masyarakat khususnya Jawa
Sunan Kalijaga membiasakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda artinya usai atau Lebaran dan Bakda Kupat yang dimulai seminggu setelah Lebaran
2 dari 6 halaman
Sedangkan pengertian dari Kata Ketupat, dalam filosofi Jawa, ketupat mempunyai makna khusus. Ketupat atau KUPAT adalah kepanjangan dari : NGAKU LEPAT dan LAKU PAPAT.
Ngaku lepat artinya MENGAKUI KESALAHAN.
Laku papat artinya EMPAT TINDAKAN.
3 dari 6 halaman
NGAKU LEPAT.Tradisi sungkeman menjadi perwujudan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan serta pengampunan dari orang lain, baik orang tua, saudara serta handai taulan yang lainnya.
4 dari 6 halaman
LAKU PAPAT.1. LEBARAN.
2. LUBERAN.
3. LEBURAN.
4. LABURAN.
LEBARAN artinya sudah lebar atau selesai,mengisyaratkan berakhirnya waktu puasa.
LUBERAN
Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.Pengeluaran zakat fitrah.
LEBURAN
Sudah habis ser lebur. Artinya dosa sertrtinya kesalahan akan melebur habis
Sebab setiap umat islam diperintahkan untuk saling memaafkan satu sama lain.
LABURAN
Berasal dari kata labur, lazimnya biasanya laburan itu mengecat dengan kapur untuk yang lazimnya dipakai untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.
5 dari 6 halaman
FILOSOFI KUPAT - LEPET
FILOSOFI KUPAT - LEPETKUPAT
Kenapa harus dibungkus dengan JANUR ?
Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ).
Wujud fisik kupat yang segi empat seperti HATI manusia.
Ketika orang telah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti
KUPAT YANG DIBELAH,
pasti isinya putih bersih,
hati yang tanpa iri serta dengki.
Kenapa demikian?
Sebab hatinya telah dibungkus CAHAYA (ja'a nur).
LEPET
Lepet = silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita KUBUR ataupun TUTUP YANG RAPAT.
Jadi setelah ngaku lepet,
meminta maaf. Menutup kesalahan yang telah dimaafkan,
jangan diulang lagi serta diingat-ingat lagi supaya persaudaraan semakin lekat seperti menempelnya KETAN DALAM LEPET. Dilansir dari facebook
6 dari 6 halaman
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Kisah Khalifah Ali bin Abi Thalib Dalam Kepemimpinan Islam
13 Januari 2022 08:45 -
Peristiwa G30S PKI Menjadi Trending Topic, Netter: Sejarah Kelam Jangan Sampai Terulang
30 September 2021 15:27 -
Alasan Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum ketika Berpose
21 September 2021 15:18 -
Trimurti Mengungkap Kekejaman Penjara Wanita Zaman Belanda, Tahanan Disiksa Sampai Gangguan Jiwa
16 September 2021 18:03 -
Ini Dia Barisan Pahlawan di Pinggiran Arus Besar Sejarah
20 Agustus 2021 20:34 -
Siapakah Gumiho, Siluman Rubah yang Terkenal di KDrama?
10 Juni 2021 22:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.