1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Misi Profetik Ilmu

Penulis : Zalfaa Salsabila

8 April 2021 19:18

Perkembangan Ilmu pengetahuan

Pengertian Misi Profetik Ilmu dan Tanggung jawab Ilmuwan

Pengertian Profetik yang memiliki arti kenabian berasal dari kata propthetic (Inggris) yang mempunyai makna sifat yang ada didalam diri seorang nabi. Sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal tidak hanya tidak hanya secara spiritual individual, tetapi juga menjadi pelapor perubahan, dan membimbing manusia kearah yang benar. Secara definitif, pendidikan profetik dapat dipahami sebagai seperangkat teori yang tidak hanya mendeskripsikan dan mentransformasikan gejala sosial, dan tidak pula hanya mengubah suatu hal demi perubahan, namun lebih dari itu, diharapkan dapat mengarahkan perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik.

Ilmu merupakan hasil karya ilmuwan yang dikaji secara luas. Sehingga hasil karyanya itu dapat memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka dari itu karya ilmiah akan menjadi ilmu pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas. Dan jika ilmuwan memiliki tanggung jawab yang besar, melainkan juga memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat.

Ilmu juga menghasilkan teknologi yang diterapkan pada masyarakat. Teknologi dan ilmu pengetahuan dalam penerapannya dapat menjadi berkah dan penyelamat bagi manusia. Tetapi, juga bisa menjadi bencana bagi manusia. Pemanfaatan pengetahuan dan teknologi perlu diperhatikan sebaik-baiknya.

Tanggung Jawab Ilmuwan
1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada ( tidak hilang)
2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam ilmunya agar ilmu itu menjadi meningkat
3. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya agar ilmu itu berubah
4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya.
5. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar ilmu itu diterima oleh Allah SWT.

Etika profesi seorang Ilmuwan (Kode etik Ilmuwan)

1. Tidak ada rasa pamrih, ialah suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif dengan menghilangkan pamrih
2. Bersikap selektif, ialah suatu sikap yang tujuannya agar para ilmuwan mampu mengadakan pemilihan terhadap berbagai hal yang dihadapi
3. Adanya rasa percaya yang layak
4. Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan
5. Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan harus selalu tidak puas

Tanggung jawab ilmuwan menurut Islam
Rasululah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab, yang akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya.rasulullah SAW bersabda
Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:
“ Tidak bergeser kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya, dalam hal apa ia menghabiskannya, tentang ilmunya, dalam hal apa ia berbuat, tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya dan dalam hal apa ia membelanjakannya, dan tentang pisiknya, dalam hal apa ia mempergunakannya.”

Manfaat tanggung jawab terhadap manusia dalam kehidupan
a. Menumbuhkan rasa disiplin yang tinggi
b. Dapat menghargai waktu
c. Kesuksesan mudah diraih
d. Mampu berbuat adil dan mencoba untuk adil
e. Dapat dipercayai orang lain baik dalam sisi pekerjaan ataupun yang lain

Etika profesi seorang ilmuwan ( kode etik ilmuwan/rekayasawan)
Arti etika keilmuan yang berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari etos yang berati baik, berbudaya, atau beradat. Jadi, etika keilmuan mengandaikan adanya tatanan nilai-nilai kebaikan (etis) dalam keilmuan baik dalam mengusahakan ilmu maupun dalam menerapkan ilmu bagi kepentingan manusia. Ilmuan dan keilmuan perlu didasarkan pada sebuah sikap kesadaran etis yang kuat.
Kode etik merupakan acuan moral yang di bagi peneliti dalam melaksanakan hidup, terutama yang berkenaan dengan proses penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini yang menjadi suatu bentuk pengabdian dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Profesionalisme dan tanggung jawab sosial ilmuwan
Ilmu dan ilmuan, yang termasuk lembaga keilmuan, dalam hal ini wajib menanggung dan wajib menjawab setiap hal wajib menggunakan dan wajib menjawab setiap hal yang diakibatkan oleh ilmu itu sendiri maupun permasalahan-permasalahan yang tidak disebabkan olehnya. Ilmu dalam ilmuwan dan termasuk lembaga keilmuan didalam-Nya. Tidak dapat melarikan diri dari tanggung jawab keilmuan.
Tanggung jawab mengandung makna penyebab (kausalitas) dalam arti “ bertanggung jawab atas”. Tanggung jawab dalam arti demikian memiliki arti, yaitu apa yang harus ditanggung. Subyek yang menyebabkan dapat diminta pertanggung jawabannya, meskipun permasalahan-permasalahannya tersebut tidak disebabkan oleh ilmu atau ilmuwan itu sendiri.

Tanggung jawab keilmuan mana dapat didasarkan pada kesadaran bahwa ilmu selalu merupakan sesuatu yang sifatnya masih belum tuntas, artinya upaya keilmuan tidak dapat meniadakan tanggung jawabnya yang lama tetapi, selalu menampilkannya dalam tangung jawab yang selalu baru.

Profesionalisme
Profesionalisme merupakan kemampuan, kemahiran dan cara pelaksanaan suatu yang terdapat pada seorang profesional. Yaitu mutu, kualitas dan tidak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.

Ciri-ciri Profesionalisme dalam Islam, yaitu:
1. Kafa’ah, yaitu cakap atau ahli dalam bidang pekerjaan yang dilakukan
2. Amanah, yaitu bertanggung jawab dan terpercaya dalam menjalankan setiap tugas
3. Himmatul-‘amal, yaitu memiliki semangat atau etos kerja yang tinggi
 

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : zalfaa-salsabila

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya