Muharram Bukanlah Bulan Sial, Banyak Makna dan Keutamaan di Bulan ini
Penulis : Yuli Astutik
9 Agustus 2021 16:08
Terdapat persamaan antara kalender Jawa dengan Kalender Hijriyah.
Bulan awal kalender Hijriyah yaitu Muharram lazimnya berbarengan dengan Bulan Sura (Suro)--bulan awal kalender Jawa.
Walaupun 1 Suro dapat jatuh di awal, tengah atau akhir Muharram.
Dalam sejarahnya, mulanya masyarakat Jawa Kuno sebenarnya memakai kalender Saka.
Namun karena semakin banyak umat Islam di Jawa, pelan-pelan pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (Sultan Agung)--Raja ke-3 Mataram--mengubah sistem kalender Saka ini, selanjutnya dimiripkan dengan kalender Hijriyah.
Maka diadopsi lah kalender Hijriyah dengan sebagian penyesuaian. Penyesuaian itu di antaranya dijalankan dengan mengganti nama bulan.
Nama bulan kalender Saka yang memakai bahasa Sansekerta diubah menjadi nama yang mirip dengan kalender Hijriyah.
Maka jadilah nama bulan kalender Saka menjadi: Suro, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dulkangidah, Besar.
Nama bulan itu mirip dengan urutan kalender Hijriyah: Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, Dzulhijjah.
Bulan Suro, bagi masyarakat Jawa mempunyai makna sendiri.
Ada banyak mitos tentang malam 1 Suro atau lazimnya jatuh pada 10 Muharram.
Misalnya; dilarang bepergian keluar rumah, tidak boleh pindah rumah, dilarang menggelar hajatan, dianjurkan lebih banyak diam (terlarang banyak bicara), terakhir Suro merupakan bulan di mana makhluk halus gentayangan. Dilansir dari SuaraJatim.id.
Lalu apakah sungguh demikian? Bagi umat Islam, ada baiknya mempercayai kalender Islam.
Ada banyak keutamaan dalam bulan ini seperti penjelasan nabi.
Apalagi, dalam Islam dianjurkan mensyukuri waktu.
Allah dalam hadits qudsi mengingatkan anak Adam agar memandang waktu sebagai makhluk dan tanda kuasa-Nya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Kisah Khalifah Ali bin Abi Thalib Dalam Kepemimpinan Islam
13 Januari 2022 08:45 -
Peristiwa G30S PKI Menjadi Trending Topic, Netter: Sejarah Kelam Jangan Sampai Terulang
30 September 2021 15:27 -
Alasan Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum ketika Berpose
21 September 2021 15:18 -
Trimurti Mengungkap Kekejaman Penjara Wanita Zaman Belanda, Tahanan Disiksa Sampai Gangguan Jiwa
16 September 2021 18:03 -
Ini Dia Barisan Pahlawan di Pinggiran Arus Besar Sejarah
20 Agustus 2021 20:34 -
Siapakah Gumiho, Siluman Rubah yang Terkenal di KDrama?
10 Juni 2021 22:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.