1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Pendiri Universitas Pertama di Dunia ternyata didirikan oleh Fatimah al-Fihri Janda Kaya yang Berasal dari Tunisia

Penulis : Yuli Astutik

28 Oktober 2021 20:10

Fatimah al-Fihri merupakan seorang janda muslim kaya raya dan berniat memakai harta warisannya untuk sesuatu yang berlainan.

Pada tahun 859, di kota Fes, Maroko, Fatimah memperoleh izin dari penguasa setempat untuk membangun sebuah universitas dengan nama Universitas Qairouan (Al-Qarawiyyin).

Berdasarkan UNESCO dan the book Guinness World Records, Universitas Qairouan ialah universitas pertama dan juga tertua yang menyematkan gelar bagi para lulusannya.

2 dari 4 halaman

Eamon Gearon dalam bukunya berjudul Turning Points in Middle Eastern History menyebut Fatimah bukanlah penduduk asli Fes, dia berasal dari kota Qairouan, atau yang di masa sekarang lebih dikenal dengan Tunisia.

Pada waktu itu Qairouan adalah kota pertama yang menjadi pusat studi Islam di Afrika.

Ayah Fatimah, Muhammad al-Fihri, adalah pedagang sukses yang terpaksa memindahkan keluarganya sejauh lebih dari 1600 km dari Qairouan ke Fes di Maroko.

Keluarga Muhammad al-Fihri tak sendirian. Pada waktu itu, tahun 818 H, terjadi pemberontakan terhadap penguasa setempat Qairouan, yakni Aghlabid.

Aghlabid merupakan penguasa lokal Qairouan yang ditempatkan oleh Dinasti Abbasiyah dari pusat pemerintahan di Baghdad.

Usaha untuk menurunkan keluarga Aghlabid gagal, dan sesudah pemberontakan itu Aghlabid merespon dengan mengusir 2000 keluarga dari Qairouan, termasuk salah satunya ialah keluarga Fatimah. Banyak dari pengungsi tersebut diterima di Fes, Maroko.
3 dari 4 halaman

Pada saat itu Maroko baru saja berganti penguasa.

Dinasti yang baru saja berkuasa pada saat itu adalah Bani Idrisiyah, mereka berasal dari kelompok Syiah .

Lantaran pada waktu itu pertarungan kekuasaan antara Sunni dan Syiah tengah bergejolak di Semenanjung Arab, Bani Idris lebih memilih untuk pergi keluar dan mengukuhkan dinastinya jauh di Barat Laut Afrika.

Fes, salah satu kota di Maroko, sebagaimana kampung halaman Fatimah merupakan kota yang baru saja berdiri.

Pembangunan Kota Fes dibagi ke dalam dua tahap, pertama, pada tahun 789 oleh Idris I, dan kedua, pada tahun 808 oleh Idris II, putra dari Idris I sekaligus pewaris tahta kekuasaan.

Saat Idris II menjadikan Fes sebagai pusat kota Maroko, masa depan kesejahteraan penduduk kota telah dapat dipastikan.

Lokasi Fes, sebagaimana Qairouan, merupakan tempat yang pas bagi perdagangan.

Fes terletak di dataran yang menjadi perlintasan antara daerah barat menuju Samudra Atlantik, dan daerah Utara menuju Laut Mediterania.

Kota Fes didirikan di celah yang membentang lewat Pegunungan Atlas Tengah.

4 dari 4 halaman

Ayah Fatimah yang cuma dalam waktu 10 tahun menetap di Ibu Kota baru tersebut sudah sukses kembali.

Pada saat dia meninggal, Fatimah dan saudara-saudaranya mewarisi kekayaan yang amat besar.

Fatimah bertanya-tanya, apa yang harus dijalankan dengan kekayaan baru ini? Ayah Fatimah sudah membesarkan Fatimah dan saudari perempuannya yang bernama Mariam untuk memperoleh pendidikan terbaik.

Fatimah dan Mariam memutuskan untuk nemakai harta mereka untuk mendirikan masjid dan sekolah bagi masyarakat setempat.

Kompleks ini lalu dikenal sebagai masjid dan sekolah Qairouan lantaran dibangun di bagian Fes yang dihuni sebagian besar pengungsi dari Qairouan, Tunisia.

Mulanya, Qairouan mempunyai fungsi keagamaan yang sama dengan masjid dan madrasah-madrasah lainnya, yakni pengajaran tentang ilmu-ilmu tradisional Islam yang menjadi landasan ajaran Islam di mana pun. Tiga bidang studi utama bagi siapa saja yang tengah mempelajari ajaran Islam adalah Studi Ilmu Tafsir Al-Quran, Studi Ilmu Hadis, dan Studi Ilmu Fiqh.

Tetapi, pada perkembangannya sekolah Qairouan pun menawarkan pelajaran non-Islam sebagai bagian dari pendidikan yang lebih luas, termasuk matematika, astronomi, astrologi, fisika, puisi, dan sastra.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya