Absennya Asprov DKI Jakarta di Pembukaan Kompetisi Sepak Bola Usia Dini: Ini Alasannya
Plt Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Eko Setyawan, menjelaskan alasan ketidakhadirannya dan pengurus lain dalam pembukaan kompetisi sepak bola usia dini di Jakarta, Minggu lalu, karena kompetisi tersebut belum mendapat rekomendasi resmi dari Asprov PSSI DKI

Jakarta, 5 Mei 2024 - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) DKI Jakarta, Eko Setyawan, memberikan klarifikasi terkait ketidakhadirannya dan para pengurus Asprov lainnya dalam acara pembukaan kompetisi sepak bola usia dini di Lapangan Angkatan Udara, Jakarta, Minggu (4/5).
Acara pembukaan yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tersebut ternyata tidak dihadiri oleh Eko dan jajaran pengurus Asprov PSSI DKI Jakarta. Ketidakhadiran ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak. Eko pun menjelaskan alasan di balik absennya tersebut melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan pada Senin (5/5).
Eko menegaskan bahwa ketidakhadiran tersebut bukan karena kurangnya dukungan terhadap perkembangan sepak bola usia dini di Jakarta. Justru sebaliknya, Asprov PSSI DKI Jakarta sangat mendukung setiap upaya untuk memajukan sepak bola usia muda di ibu kota. Namun, ada prosedur dan regulasi yang harus dipenuhi.
Alasan Ketidakhadiran Asprov DKI Jakarta
Menurut Eko, ketidakhadirannya dan para pengurus di pembukaan kompetisi tersebut dikarenakan Asprov PSSI DKI Jakarta belum memberikan rekomendasi resmi untuk kegiatan tersebut. "Saya tidak tahu kalau ada acara kompetisi Liga Jakarta U-17 di Jakarta, yang pasti Asprov PSSI DKI belum memberikan rekomendasi terhadap kegiatan itu. Kami pengurus Asprov PSSI tentunya sangat mendukung kegiatan kompetisi usia muda di Jakarta," jelas Eko.
Ia melanjutkan, Asprov PSSI DKI Jakarta telah memberikan rekomendasi resmi kepada sejumlah operator swasta yang terbukti berkualitas dan telah berpengalaman dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola. Rekomendasi tersebut, lanjutnya, diperlukan sebagai lampiran perizinan dan permohonan penugasan perangkat pertandingan dari PSSI. "Banyak juga operator swasta yang terbukti berkualitas sudah bertahun-tahun menyelenggarakan, dan kami berikan surat rekomendasi resmi yang selanjutnya akan digunakan untuk lampiran perizinan dan permohonan penugasan perangkat pertandingan dari PSSI, semua ada aturannya, semua ada regulasi yang harus diikuti," tambahnya.
Eko menekankan pentingnya mengikuti regulasi dan aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola. Hal ini untuk memastikan kualitas dan integritas pertandingan. Asprov PSSI DKI Jakarta berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan sepak bola, baik yang diselenggarakan oleh pihak swasta maupun pemerintah, selama memenuhi persyaratan dan regulasi yang telah ditetapkan.
Dukungan Asprov DKI dan Harapan ke Depan
Asprov PSSI DKI Jakarta berharap agar seluruh kegiatan kompetisi sepak bola, terutama yang melibatkan usia dini, menggunakan perangkat pertandingan yang telah berlisensi resmi dan direkomendasikan oleh PSSI. "Jika mereka tidak mendapat rekomendasi dari PSSI sudah pasti perangkat pertandingan bukan dari kami PSSI," tegas Eko.
Lebih lanjut, Eko menyampaikan harapan agar ke depannya, ajang-ajang kompetisi sepak bola usia dini di Jakarta dapat terintegrasi dengan ajang-ajang resmi PSSI, seperti Piala Soeratin dan Elite Pro Academy. Integrasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas dan memberikan kesempatan bagi para pemain muda berbakat untuk berkembang.
Terakhir, Eko menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, atas dukungannya terhadap perkembangan sepak bola usia dini di Jakarta. "Tentunya ini harapan baru untuk kita semua agar Jakarta mampu memproduksi talenta-talenta pesepak bola muda dan mampu masuk skuad tim nasional nantinya," tutup Eko.
Meskipun absen dalam pembukaan, dukungan Asprov PSSI DKI Jakarta terhadap perkembangan sepak bola usia dini di Jakarta tetap konsisten. Mereka menekankan pentingnya mengikuti prosedur dan regulasi yang berlaku untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan kompetisi.