Bangga! Indonesia Jadi Satu-satunya di Asia, Erick Thohir Soroti Peran Penting NDRC Indonesia dalam Sepak Bola Nasional
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bangga dengan pengakuan FIFA terhadap NDRC Indonesia, lembaga penyelesaian sengketa yang kini jadi pilar penting transparansi dan profesionalisme sepak bola nasional. Apa dampaknya?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan kebanggaannya atas semakin eksisnya National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia. Lembaga ini merupakan bagian integral dari ekosistem sepak bola nasional. Pengakuan FIFA pada tahun 2023 menjadikan NDRC Indonesia sebagai satu-satunya di Asia dan salah satu dari lima di dunia.
Pernyataan ini disampaikan Erick Thohir dalam sebuah jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Rabu (7/8). Keberadaan NDRC diharapkan dapat mendorong transparansi serta mekanisme check and balance dalam industri sepak bola. Ini menjadi langkah konkret menuju iklim sepak bola yang lebih sehat dan profesional.
NDRC Indonesia berperan sebagai wadah penyelesaian sengketa antara pesepak bola dan klub profesional di tingkat nasional. Sejak berdiri, lembaga ini telah menangani lebih dari 200 kasus. Mayoritas kasus tersebut terkait dengan masalah tunggakan gaji pemain oleh klub.
Peran dan Fungsi Utama NDRC Indonesia
NDRC Indonesia, yang dibentuk pada tahun 2019 dan baru diakui FIFA pada 2023, berfungsi sebagai badan arbitrase PSSI. Lembaga ini bertugas menyelesaikan berbagai sengketa dalam dunia sepak bola. Fokus utamanya adalah perselisihan antara klub dengan pemain atau pelatih, serta sengketa antarklub dan dengan sekolah sepak bola.
Ketua NDRC Indonesia, Togi Pangaribuan, menegaskan bahwa NDRC adalah forum netral. Lembaga ini tidak hanya membela pemain, tetapi juga melindungi kepentingan klub. Hal ini mengingat tidak semua masalah berasal dari klub; ada pula kasus yang melibatkan pemain.
Sebelum kehadiran NDRC, penyelesaian sengketa pemain sepak bola di Indonesia dilakukan secara sporadis. Banyak kasus yang dilaporkan ke pengadilan negeri atau pengadilan industrial, menciptakan ketidakpastian hukum. NDRC kini menyederhanakan proses ini, memberikan jalur yang jelas dan terpusat.
Dampak Positif bagi Ekosistem Sepak Bola Nasional
Kehadiran NDRC Indonesia dinilai sebagai pilar penting untuk menciptakan iklim sepak bola yang profesional, adil, dan bertanggung jawab. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyatakan bahwa ini adalah langkah konkret. NDRC menjamin hak-hak pemain, klub, hingga ofisial, sejalan dengan misi menjadikan liga Indonesia berkualitas.
Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Achmad Jufriyanto, mengapresiasi keseriusan PSSI terhadap NDRC. Menurutnya, hal ini memberikan kepastian hukum bagi para pemain. Ini adalah terobosan besar yang sangat dinantikan oleh komunitas sepak bola profesional.
Jufriyanto menjelaskan bahwa pemain dan klub disarankan untuk mencoba mediasi internal terlebih dahulu sebelum membawa kasus ke NDRC. Jika mediasi menemui jalan buntu, barulah NDRC menjadi opsi penyelesaian. Proses ini kini lebih sederhana dan efektif, cukup dengan melaporkan kasus ke NDRC.
Komitmen Terhadap Transparansi dan Profesionalisme
Erick Thohir menekankan bahwa setiap putusan NDRC wajib dipatuhi oleh klub maupun pemain. Kepatuhan ini krusial demi keberlanjutan ekosistem sepak bola nasional yang sehat. PSSI berkomitmen penuh untuk mengawal implementasi keputusan NDRC.
NDRC telah menangani lebih dari 200 kasus selama dua tahun berdiri, dengan mayoritas terkait tunggakan gaji pemain. Angka ini menunjukkan urgensi keberadaan lembaga tersebut dalam menjaga stabilitas finansial dan profesionalisme kontrak dalam sepak bola. Sosialisasi terus dilakukan untuk memastikan seluruh stakeholder memahami peran dan fungsi NDRC.
Keberadaan NDRC Indonesia yang diakui secara internasional menegaskan posisi Indonesia dalam tata kelola sepak bola global. Ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar. NDRC diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan keadilan di lapangan hijau.