Liga 1 Putri Indonesia Ditunda ke 2027: PSSI Matangkan Persiapan dan Proyeksi 10 Tahun
PSSI menunda peluncuran Liga 1 Putri Indonesia ke tahun 2027 untuk persiapan matang dan proyeksi komersial 10 tahun ke depan, belajar dari liga putri di Belanda, Jepang, dan Inggris.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan penundaan peluncuran Liga 1 Putri Indonesia. Kompetisi sepak bola wanita ini awalnya ditargetkan dimulai pada tahun 2026, namun kini dijadwalkan akan bergulir pada tahun 2027. Keputusan ini diambil setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memimpin rapat internal untuk membahas perencanaan yang lebih matang dan komprehensif.
Penundaan ini bukan tanpa alasan. Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menjelaskan bahwa tahun 2027 memberikan waktu yang lebih optimal untuk mempersiapkan segala aspek, mulai dari infrastruktur hingga strategi komersial. Meskipun tahun 2026 sempat dianggap sebagai tahun ideal karena dinilai sebagai waktu yang tepat untuk mengumpulkan talenta pesepak bola putri, namun PSSI memutuskan untuk memprioritaskan kesiapan menyeluruh demi keberlangsungan liga jangka panjang.
Dalam rapat yang diadakan pada Kamis (20/2), Erick Thohir menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang. PSSI tidak hanya fokus pada penyelenggaraan kompetisi, tetapi juga pada pengembangan bisnis dan komersialisasi Liga 1 Putri. Proyeksi selama 10 tahun ke depan telah disusun untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan liga ini.
Studi Banding dan Persiapan Komprehensif
Untuk memastikan Liga 1 Putri Indonesia berjalan sukses, PSSI berencana untuk melakukan studi banding dengan liga-liga putri di negara lain yang sudah lebih maju. Negara-negara yang menjadi rujukan antara lain Belanda, Jepang, dan Inggris. Hal ini dilakukan untuk mempelajari strategi pengelolaan, pengembangan pemain, dan aspek komersial yang telah terbukti berhasil di negara-negara tersebut. "Kami akan melakukan benchmarking dengan sejumlah liga putri yang sudah berjalan di luar negeri seperti liga di Belanda, Jepang dan Inggris," ujar Erick Thohir.
Studi banding ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tantangan dan peluang yang akan dihadapi dalam menjalankan Liga 1 Putri. PSSI akan menganalisis berbagai aspek, mulai dari sistem kompetisi, pengelolaan keuangan, hingga strategi pemasaran dan promosi. Hasil studi banding ini akan diintegrasikan ke dalam perencanaan strategis untuk memastikan Liga 1 Putri Indonesia dapat bersaing di kancah internasional.
Selain studi banding, PSSI juga akan fokus pada pengembangan infrastruktur dan pembinaan atlet. PSSI menyadari bahwa kesuksesan Liga 1 Putri tidak hanya bergantung pada aspek komersial, tetapi juga pada kualitas pemain dan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, PSSI akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet dan menyediakan fasilitas latihan yang modern dan representatif.
Proyeksi 10 Tahun dan Harapan untuk Timnas
Erick Thohir menjelaskan bahwa PSSI telah membuat proyeksi yang komprehensif untuk 10 tahun ke depan. Proyeksi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari operasional dan kompetisi hingga aspek komersial. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan Liga 1 Putri dapat menjadi liga yang berkelanjutan dan mampu menghasilkan keuntungan secara finansial. "Kami membuat proyeksi dengan menghitung potensi di beberapa bidang mulai dari operasional, kompetisi dan komersial untuk 10 tahun mendatang," jelasnya.
Tujuan utama dari pengembangan Liga 1 Putri adalah untuk meningkatkan kualitas pemain sepak bola putri Indonesia. Dengan kompetisi yang kompetitif dan berkelanjutan, diharapkan akan muncul bibit-bibit unggul yang dapat memperkuat Timnas Putri Indonesia di kancah internasional. PSSI berharap Liga 1 Putri dapat menjadi wadah bagi para pemain muda untuk mengembangkan potensi mereka dan berprestasi di level tertinggi.
Dengan persiapan yang matang dan perencanaan jangka panjang, PSSI optimistis Liga 1 Putri Indonesia akan menjadi kompetisi yang sukses dan berkelanjutan. Kompetisi ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas pemain sepak bola putri Indonesia, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola wanita di Indonesia secara keseluruhan. "Dengan persiapan yang matang, kami ingin Liga 1 Putri bisa bergulir untuk jangka panjang dan bisa meningkatkan kualitas pemain sepak bola putri yang akan memperkuat Timnas Putri Indonesia," tutup Erick Thohir.
Semoga dengan penundaan ini, Liga 1 Putri Indonesia dapat terselenggara dengan lebih baik dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola putri Indonesia.